Menteri Luar Negeri Indonesia, Sugiono, telah mengundang Belanda untuk mendukung program-program prioritas Indonesia.
Selama pertemuan dengan Perdana Menteri Belanda Dick Schoof dan Menteri Luar Negeri Caspar Veldkamp di Den Haag pada 21 Februari, Sugiono menegaskan posisi Belanda sebagai mitra terpenting Indonesia di Eropa.
“Sebagai mitra kunci di Uni Eropa, Indonesia berharap untuk terus memperkuat kemitraan komprehensifnya dengan Belanda,” kata Sugiono dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada hari Minggu.
Beliau merinci program-program prioritas Indonesia, termasuk keamanan pangan dan transisi energi, dan mengundang Belanda untuk berpartisipasi dalam dan mendukung inisiatif-inisiatif strategis ini.
Sugiono juga menyoroti kerjasama potensial untuk meningkatkan produktivitas nelayan Indonesia.
Menanggapi hal tersebut, Schoof dan Veldkamp menyatakan komitmen mereka untuk memperkuat kerja sama bilateral untuk mendukung program-program prioritas Indonesia, termasuk keamanan pangan dan makanan bergizi gratis.
Schoof juga menekankan perlunya Indonesia dan Belanda berperan sebagai jembatan antara Eropa dan wilayah Asia-Pasifik.
Mengenai Kemitraan Komprehensif Indonesia-Belanda, Sugiono dan Veldkamp sepakat untuk mengevaluasi Rencana Aksi untuk implementasinya, yang dijadwalkan berakhir pada Desember 2025, dan merumuskan strategi-strategi masa depan.
Selain masalah bilateral, kedua menteri luar negeri membahas masalah-masalah regional kunci, termasuk situasi di Ukraina, Indo-Pasifik, dan BRICS.
Sugiono juga mendorong negara-negara Uni Eropa untuk memperluas kehadiran mereka di Indo-Pasifik, terutama di sektor ekonomi, untuk mempromosikan keseimbangan dan kemakmuran di wilayah tersebut.
Mengenai keanggotaan Indonesia di BRICS, Sugiono menyatakan aspirasi Indonesia untuk berperan sebagai jembatan antara negara-negara berkembang dan maju, serta antara BRICS dan Asia Tenggara.
Setelah mengunjungi Belanda, Sugiono akan melakukan perjalanan ke Jenewa, Swiss, untuk menghadiri Pertemuan Tingkat Tinggi Ses 58 Dewan Hak Asasi Manusia dan Konferensi tentang Pengepungan Senjata.
Berita terkait: Indonesia akan mendorong repatriasi lebih banyak artefak budaya
Berita terkait: Kementerian mengawasi repatriasi 288 artefak dari Belanda
Penerjemah: Asri Mayang Sari, Yashinta Difa
Editor: Anton Santoso
Hak cipta © ANTARA 2025