Indonesia memperkenalkan potensi perdagangan karbonnya kepada Jepang

Jakarta (ANTARA) – Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) sedang mengintensifkan upaya untuk mengurangi dampak perubahan iklim dengan memperkenalkan potensi besar Indonesia untuk perdagangan karbon berbasis hutan tropis di World Expo Osaka, Jepang tahun ini.

Dalam forum bisnis yang dihadiri oleh pemangku kepentingan dari sektor publik dan swasta dari kedua negara, APHI mempersembahkan program andalan pemerintah – Food and Land Use Coalition (FOLU) Net Sink 2030 – yang bertujuan untuk sektor kehutanan dan penggunaan lahan menjadi penyerap emisi bersih pada tahun 2030.

“Program ini merupakan kerangka utama Indonesia dalam mencapai komitmen iklimnya dan mendorong pembentukan pasar karbon internasional yang kredibel dan berkelanjutan,” kata Ketua Umum asosiasi, Indroyono Soesilo, dalam pernyataannya pada hari Minggu.

Dia menjelaskan bahwa peluncuran Bursa Karbon Indonesia (IDX Carbon) menandai babak baru dalam transformasi ekonomi hijau nasional.

Indroyono menyatakan bahwa Indonesia tidak hanya melindungi hutan tetapi juga memonetisasi perlindungan tersebut menjadi aset global.

Pada kesempatan itu, pelaksanaan Kerja Sama Pengakuan Timbal Balik (MRA) antara Indonesia dan Jepang juga dibahas, yang memungkinkan pengakuan bersama sertifikasi karbon antar negara.

Ini merupakan peluang besar bagi proyek karbon berbasis alam seperti restorasi gambut dan rehabilitasi mangrove untuk menarik investor Jepang.

“Kolaborasi ini bukan hanya mekanisme teknis tetapi kepercayaan nyata dan kepemimpinan bersama dalam agenda iklim global. Kami mengundang dunia, khususnya Jepang, untuk berinvestasi dalam solusi iklim berbasis hutan tropis Indonesia,” kata penasihat FOLU Net Sink 2030, Agus Justianto.

Dalam forum tersebut, ditandatangani nota kesepahaman (MoU) antara pelaku bisnis Indonesia dan mitra Jepang, termasuk proyek berbasis solusi alam dan perlindungan keanekaragaman hayati.

Indonesia menekankan bahwa potensi ekosistem mangrove untuk menyerap karbon lima kali lebih besar dari ekosistem daratan.

MEMBACA  Di dalam Negosiasi Roller-Coaster untuk Perjanjian Perdagangan AS-Inggris

Dengan peraturan yang lebih kuat, infrastruktur pengukuran, pelaporan, dan verifikasi yang lebih transparan, serta dukungan kebijakan dari pemerintah, direktur Paviliun Indonesia Didik Darmanto mengatakan bahwa Indonesia siap menjadi penyedia utama kredit karbon berbasis hutan tropis di dunia.

“Forum bisnis ini merupakan titik awal bagi kemitraan baru menuju ekonomi berkarbon rendah yang inklusif dan adil,” katanya.

Pada 20 Januari 2025, Indonesia secara resmi meluncurkan pasar karbon internasional. Platform pertukaran karbon domestiknya, IDX Carbon, memungkinkan perdagangan kredit karbon antara pembangkit listrik negara.

Dengan pasar terbuka bagi investor asing, Indonesia berharap dapat menarik investasi yang lebih besar ke upaya mitigasi iklimnya.

Perdagangan karbon akan melibatkan beberapa proyek energi strategis potensial, seperti operasi Pembangkit Listrik Tenaga Air Mini Gunung Wugul (PLTM), yang diproyeksikan dapat mengurangi lima ribu ton karbon dioksida setara (CO₂ eq).

Ini juga akan melibatkan operasi Pembangkit Listrik Tenaga Gas Alam Baru, Pembangkit Listrik Gas dan Uap Blok Priok 4 (PLTGU), mengkonversi pembangkit listrik siklus tunggal menjadi siklus gabungan di PLTGU Blok Grati 2 dan unit pembangkit listrik Blok 2 di Muara Tawar, serta membangun Pembangkit Listrik Tenaga Gas Alam Baru, PLTGU Blok 3 PJB Muara Karang.

Menurut Kementerian Lingkungan Hidup, proyek-proyek besar ini diperkirakan dapat mengurangi emisi hingga 750 ribu ton CO2 eq, memberikan kontribusi signifikan terhadap upaya untuk mendekarbonisasi sektor energi.

Berita terkait: Indonesia expands carbon trading agreements with multiple countries

Berita terkait: Indonesia moves to prevent carbon market manipulation

Berita terkait: Indonesia targets nine industries for carbon trading by 2027

Translator: M. Baqir Idrus Alatas, Yashinta Difa
Editor: Azis Kurmala
Hak cipta © ANTARA 2025

MEMBACA  Mantan presiden SBY mendorong multilateralisme dalam pertemuan di Tokyo