Indonesia Memimpin Eliminasi Malaria di Asia Pasifik Menuju 2030

Jakarta (ANTARA) – Pemerintah mengumumkan bahwa melalui KTT Pemimpin Asia Pasifik ke-9 tentang Malaria, Indonesia menunjukkan komitmennya untuk memimpin upaya eliminasi malaria di Kawasan Asia Pasifik guna mencapai target 2030.

"Kami menilai malaria bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga berkaitan dengan kesetaraan, pembangunan, keamanan, dan kebijakan publik," ujar Dirjen Pengendalian Penyakit Kemenkes, Murti Utami, dalam pernyataan yang diterima di sini pada Selasa.

Meski beberapa negara telah mencapai kemajuan signifikan dalam mengendalikan malaria, ia menyoroti tantangan yang masih ada di Asia Pasifik, seperti kasus yang menyebar luas, perjalanan lintas batas, malaria zoonosis, resistensi obat, dan dampak perubahan iklim.

Menurut Utami, Asia Pasifik sudah memiliki awal yang baik dalam upaya eliminasi malaria berkat intervensi berbasis komunitas yang kuat dan banyak inovasi sukses yang tersedia.

"Yang kita butuhkan adalah mendorong, mengintegrasikan, dan mempertahankan upaya-upaya tersebut," kata Utami.

Ia juga menekankan perlunya memperkuat kolaborasi, tidak hanya antar kementerian kesehatan tapi juga lintas sektor dan negara.

Utami melaporkan bahwa 23 negara berpartisipasi dalam forum ini, dengan lebih dari 200 peserta termasuk politisi, ahli, mitra pembangunan, dan organisasi. Forum ini bertujuan meningkatkan kolaborasi para pemangku kepentingan untuk mengeliminasi malaria, masalah kesehatan yang masih marak di kawasan ini.

Dalam pernyataan yang sama, Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus memuji kepemimpinan Indonesia dalam eliminasi malaria, baik secara nasional maupun regional.

Ghebreyesus menyatakan bahwa eliminasi malaria secara nasional dapat dicapai dan banyak negara Asia Pasifik telah membuat kemajuan besar di bidang ini.

Namun, ia mengakui bahwa upaya ini menghadapi tantangan kompleks, termasuk keterbatasan pendanaan global. Menurutnya, mengatasi masalah ini membutuhkan komitmen politik berkelanjutan dan kolaborasi luas antar negara, sektor, dan mitra.

MEMBACA  Indonesia Libatkan Universitas dalam Kebijakan Hijau Berbasis Sains

Berita terkait: Indonesia seeks collaborative boost for malaria elimination efforts

Berita terkait: RI Govt focusing on anti-malaria efforts in Papua amid case spike

Berita terkait: AI can support malaria diagnosis: BRIN

Reporter: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025