ISCN (Indonesia Sustainable Development Goal Center Network) didirikan untuk memperkuat kolaborasi dan peran pusat SDG di seluruh Indonesia melalui pertukaran pengetahuan, pengalaman, dan inovasi. Pendirian ISCN diharapkan dapat membantu Indonesia mempercepat pencapaian target-target SDG.
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) meluncurkan ISCN pada hari Rabu untuk mengkoordinasikan upaya pencapaian target-target SDG. ISCN diresmikan oleh Menteri Bappenas Suharso Monoarfa.
Bappenas telah mengadakan forum komunikasi sejak 30 Mei 2024 untuk mengumpulkan para administrator, termasuk para pemimpin pusat SDG dari berbagai universitas di Indonesia, guna memperkuat jaringan mereka. Beberapa tokoh telah dipilih untuk menjadi anggota dewan direksi ISCN.
Selain memungkinkan pertukaran pengetahuan, pengalaman, dan sumber daya, ISCN juga akan mengkoordinasikan antara pusat-pusat SDG di universitas-universitas di seluruh negeri. ISCN akan menjadi tempat kolaborasi di antara para pemangku kepentingan dan pelaksanaan SDG di setiap wilayah.
Hingga saat ini, telah didirikan 51 pusat SDG oleh universitas-universitas di Indonesia. Pusat-pusat SDG di universitas telah mengembangkan berbagai kegiatan untuk implementasi SDG di wilayah masing-masing.
Pada tahun 2023, Indonesia memiliki target untuk mencapai 62 persen dari 224 indikator SDG. Secara khusus, 138 indikator telah tercapai, 55 membutuhkan perhatian khusus, dan 31 menunjukkan perbaikan atau akan tercapai.
“Keterlambatan ini disebabkan oleh COVID-19, kita hanya memiliki enam tahun (untuk mencapai SDG 2030). Kita perlu mencapai Agenda SDG 2030 tepat waktu,” kata Yulaswati.
Copyright © ANTARA 2024