Menteri Luar Negeri Sugiono telah meluncurkan Dashboard Gastrodiplomasi Indonesia untuk memperkuat strategi diplomasi kekuatan lunak negara. “Kuliner adalah salah satu strategi diplomasi kekuatan lunak yang terbukti efektif sebagai jembatan budaya dan memiliki potensi besar untuk meningkatkan ekonomi, perdagangan, dan hubungan internasional,” katanya dalam siaran pers yang diterbitkan pada hari Senin. Setidaknya 30 produk rempah dan 9 produk bumbu Indonesia diekspor ke berbagai negara tahun ini. Sugiono menekankan bahwa mempromosikan gastronomi Indonesia akan memerlukan kolaborasi dari semua pemangku kepentingan terkait. “Ini memerlukan koordinasi, kolaborasi, dan sinergi dari semua pemangku kepentingan untuk membuat masakan Indonesia menjadi merek nasional,” katanya. Sejalan dengan misi ini, Yuke Sri Rahayu, Deputi Kreativitas Budaya dan Desain di Kementerian Ekonomi Kreatif, menyatakan dukungannya terhadap peluncuran dashboard. “Kementerian Ekonomi Kreatif akan terus mendukung penguatan implementasi gastrodiplomasi Indonesia. Kami percaya bahwa, dengan adanya dashboard ini, gastronomi Indonesia dapat dengan cepat mendapatkan pengakuan global,” katanya. Diinisiasi oleh Kementerian Luar Negeri, dashboard ini dimaksudkan untuk memberikan referensi bagi para pelaku kuliner di negara ini dan kedutaan besar Indonesia dalam mengembangkan strategi gastrodiplomasi yang efektif. Ini bertujuan untuk mendukung diplomasi ekonomi, memajukan masakan sebagai aset kekuatan lunak untuk diplomasi Indonesia, dan memperkuat program “Indonesia Spice Up The World”, yang telah berjalan sejak 2021. Dashboard ini menyediakan visualisasi data tentang restoran Indonesia dan produk rempah dan bumbu di luar negeri, berdasarkan survei yang dilakukan oleh Kementerian Luar Negeri dari Maret hingga Mei 2024 bekerja sama dengan kedutaan besar Indonesia. Survei tersebut mengidentifikasi 1.221 restoran Indonesia di luar negeri. Berita terkait: Tiga tren yang akan mendorong sektor ekonomi kreatif Indonesia pada tahun 2025 Berita terkait: RI, Prancis melakukan pelatihan kuliner untuk meningkatkan pendidikan kejuruan. Translator: Asri Mayang Sari, Yashinta Difa Editor: Anton Santoso Copyright © ANTARA 2024