Indonesia, Malaysia berlatih evakuasi banjir dalam latihan bersama

Jakarta (ANTARA) –
Angkatan Udara Indonesia (TNI-AU) dan Angkatan Udara Diraja Malaysia (RMAF) melakukan simulasi evakuasi korban bencana sebagai bagian dari Latihan Bersama Elang Malindo ke-24 di Pontianak, Kalimantan Barat, pada hari Rabu.

Menurut pernyataan TNI-AU pada hari Kamis, simulasi tersebut didasarkan pada skenario di mana Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) melaporkan adanya banjir bandang di Pontianak, dengan beberapa orang hilang dan terjebak oleh banjir yang semakin tinggi.

Setelah menerima laporan, TNI-AU menerjunkan pesawat CN-235 dari Skuadron Udara 27 untuk melaksanakan misi pencarian dan pertolongan guna menemukan korban.

Setelah menemukan korban, TNI-AU mengirim helikopter NAS-332 Super Puma dari Skuadron Udara 6, sementara RMAF menerjunkan pesawat EC-725 Caracal ke lokasi.

Kedua pesawat tersebut mengangkut personel pencarian dan pertolongan untuk mengevakuasi korban banjir.

Di lokasi pertama, mereka menggunakan teknik rappelling untuk menyelamatkan korban yang terjebak di darat. Di lokasi kedua, dilakukan operasi penyelamatan air menggunakan metode lompat bebas dan hoist.

Setelah evakuasi, korban diangkut oleh pesawat CN-235 untuk perawatan medis.

Sebelumnya, Direktur Latihan TNI-AU Kolonel Asep Wahyu Wijaya menyebutkan bahwa latihan bersama dengan RMAF akan berlangsung selama empat hari hingga 27 September.

Latihan ini bertujuan untuk memperkuat kemampuan pertahanan udara kedua negara dan menjaga hubungan bilateral.

Berita terkait: Menteri Pertahanan Prabowo bertemu Raja Malaysia untuk menegaskan ikatan pertahanan

Berita terkait: PLBN Badau: Pendorong pertumbuhan Indonesia, simbol kedaulatan

Penerjemah: Walda M, Kenzu
Editor: Anton Santoso
Hak cipta © ANTARA 2024

MEMBACA  Pertamina Mendukung Gerakan Penanaman 100.000 Bibit Pohon untuk Memperingati Hari Pers Nasional