Jakarta (ANTARA) – Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Indonesia telah meluncurkan program ACCES guna memperluas kesempatan pendanaan bagi usaha menengah. Tujuannya untuk meningkatkan daya saing mereka dan mendukung pertumbuhan ekonomi.
Bagus Rachman, Deputi Usaha Menengah di kementerian tersebut, menyatakan bahwa program ini mengatasi tantangan yang dihadapi usaha menengah dalam mengakses pembiayaan.
“Usaha menengah sangat strategis untuk perekonomian nasional. Mereka menjembatani usaha mikro dan kecil dengan perusahaan besar, menciptakan nilai tambah, lapangan kerja, dan inovasi,” ujarnya dalam sebuah pernyataan.
Melalui ACCES (Accelerating Capital Resources for Medium Enterprises), usaha menengah akan memperkuat kemitraan berbasis klaster dan membantu usaha mikro dan kecil masuk ke dalam rantai pasok industri.
“Meskipun jumlahnya tidak banyak, usaha menengah punya nilai tambah yang tinggi. Mereka menghubungkan usaha yang lebih kecil ke rantai pasok, memungkinkan pertumbuhan bersama dan penciptaan lapangan kerja yang lebih banyak,” tambah Rachman lagi.
Program ini meningkatkan literasi dan kredibilitas keuangan bagi usaha menengah, memberikan mereka akses ke pendanaan hingga Rp20 miliar (AS$1,2 juta) melalui bank, fintech, crowdfunding, dan pasar modal via accescapital.id.
Untuk memastikan kesuksesannya, kementerian bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), lembaga keuangan, konsultan, asosiasi UMKM, komunitas, dan jaringan bisnis.
“ACCES bukan hanya tentang akses modal tetapi membangun ekosistem kolaboratif yang memposisikan usaha menengah sebagai penggerak utama ekonomi nasional,” kata Rachman.
Berita terkait: Surplus neraca perdagangan Indonesia tunjukkan ketahanan UMKM, kata kementerian
Berita terkait: UMKM Indonesia didorong gunakan asuransi untuk ketahanan bisnis
Penerjemah: Shofi Ayudiana, Raka Adji
Editor: Anton Santoso
Hak Cipta © ANTARA 2025