Pemerintah Indonesia sedang mempersiapkan sekitar 100 koperasi nasional yang besar untuk menjadi pembimbing bagi Koperasi Desa Merah Putih. Tujuannya adalah untuk memperkuat kapasitas sumber daya manusia dan tata kelola koperasi tersebut.
Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB), Krisdianto, menyatakan bahwa konsep pembimbingan ini sangat penting untuk membantu koperasi desa agar bisa beroperasi lebih cepat.
“Konsep pembimbingan sangat penting, mengingat banyak pengurus koperasi desa adalah orang baru dalam mengelola koperasi. Jadi mereka butuh dukungan dalam hal pengetahuan, keterampilan, dan tata kelola,” ujarnya dalam pernyataan pers pada Sabtu.
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa mempercepat program Koperasi Desa Merah Putih saat ini merupakan prioritas pemerintah. Presiden telah memerintahkan TNI untuk membantu mempercepat verifikasi dan pendirian koperasi desa ini. Pemerintah menargetkan 20.000 koperasi desa yang telah diverifikasi di seluruh Indonesia pada akhir Januari 2026.
Untuk memantau pelaksanaan konsep pembimbingan ini, LPDB telah mengunjungi Koperasi Desa Merah Putih Cileunyi Wetan di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Koperasi ini adalah salah satu koperasi percontohan yang sekarang sudah memiliki beberapa toko, termasuk toko sembako dan apotek.
Koperasi Desa Merah Putih Cileunyi Wetan ini dibimbing oleh Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Citra Mandiri, yang merupakan mitra koperasi dari LPDB.
Selain mempersiapkan koperasi sebagai pembimbing, Kementerian Koperasi juga akan menempatkan ratusan pengurus dalam program magang di koperasi-koperasi yang sudah mapan. Pengurus dari 500 Koperasi Desa Merah Putih yang ditetapkan sebagai percontohan akan ditempatkan di enam koperasi mapan yang sudah memiliki model bisnis yang berjalan baik. Magang ini akan berlangsung selama 8–10 hari dan melibatkan praktik langsung.
Pemerintah Indonesia meluncurkan program Koperasi Desa Merah Putih dengan beberapa tujuan, seperti memberdayakan warga desa, menciptakan lapangan kerja, memudahkan akses ke barang pokok dan layanan penting, serta mengentaskan kemiskinan ekstrem.
Hal ini sejalan dengan misi Asta Cita dari pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, yaitu mendorong pembangunan dari tingkat desa untuk pemerataan ekonomi dan penghapusan kemiskinan.