Indonesia, Kamboja menjajaki kerjasama untuk memberantas perjudian online

Jakarta (ANTARA) – Beberapa pejabat dari Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Indonesia dan kementerian lainnya menjajaki kerja sama dalam pemberantasan perjudian online dan penipuan online dengan pemerintah Kamboja minggu ini. Asisten Deputi Koordinasi Kerjasama Asia, Pasifik, dan Afrika di kementerian koordinator Nur Rokhmah Hidayah memimpin delegasi Indonesia dalam kunjungan lima hari ke Kamboja mulai dari Selasa (11 Juni 2024) hingga Sabtu (15 Juni).

Delegasi Indonesia bertemu dengan beberapa pejabat kunci dari Kementerian Tenaga Kerja dan Pelatihan Vokasional Kamboja, Komite Nasional untuk Pemberantasan Perdagangan Orang (NCCT), Kementerian Dalam Negeri, dan Kepolisian Nasional Kamboja. Selama pertemuan dengan pejabat Kamboja, Hidayah mencatat bahwa kedua negara telah bekerja sama dengan baik dalam penanganan beberapa kasus kriminal perdagangan orang (TIP), terutama yang melibatkan warga Indonesia di Kamboja.

“Kerja sama ini perlu terus ditingkatkan, terutama dalam aspek memberikan perlindungan kepada warga Indonesia yang bekerja dan tinggal di Kamboja,” katanya, seperti yang dikutip dalam pernyataan resmi yang dirilis di sini pada Sabtu. Pada kesempatan tersebut, delegasi Indonesia juga menawarkan kerja sama dalam peningkatan kapasitas kepada Kepolisian Nasional Kamboja dan NCCT.

Pelatihan direncanakan dilaksanakan pada akhir September 2024 dan akan mencakup beberapa aspek, seperti identifikasi kasus TIP, deteksi kasus, penyelidikan, dan prosedur perlindungan korban TIP. Hidayah mengatakan pemerintah Kamboja menyambut baik tawaran tersebut.

Menurut Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, terjadi lonjakan tajam dalam kasus warga Indonesia tertangkap dalam jaringan perjudian online dan penipuan online di Kamboja, yaitu dari 15 kasus pada tahun 2020 menjadi 1.386 kasus pada tahun 2023. Dari 1.386 kasus pada tahun 2023, 544 kasus terkait perjudian online dan 842 terkait penipuan online. Berita terkait: Kemlu desak kerja sama komprehensif untuk melindungi WNI di luar negeri Berita terkait: Myanmar, Kamboja, Laos bukan destinasi pekerja migran: BP2MI

MEMBACA  Indonesia Mengundang Uni Emirat Arab untuk Meningkatkan Investasi di Sektor Pariwisata

Translator: Genta Tenri, Raka Adji Editor: Rahmad Nasution Copyright © ANTARA 2024