Indonesia Izinkan Transfer Data Pribadi ke Amerika Serikat

Jakarta (ANTARA) – Indonesia telah sepakat untuk memberikan kepastian terkait transfer data pribadi ke Amerika Serikat sebagai bagian dari upaya lebih besar untuk menghilangkan hambatan perdagangan digital.

Kesepakatan ini merupakan salah satu poin penting dalam perjanjian perdagangan timbal balik yang dikeluarkan bersama oleh AS dan Indonesia, serta diumumkan oleh Gedung Putih di situs resminya pada Selasa.

"Indonesia akan memberikan kepastian terkait kemampuan untuk memindahkan data pribadi ke luar wilayahnya ke AS dengan mengakui AS sebagai negara atau yurisdiksi yang memberikan perlindungan data yang memadai sesuai hukum Indonesia," ujar Gedung Putih dalam pernyataan yang diakses dari Jakarta pada Rabu.

Gedung Putih menambahkan bahwa AS dan Indonesia akan menyelesaikan komitmen terkait perdagangan digital, jasa, dan investasi.

Indonesia berkomitmen untuk menghapus tarif harmonized tariff schedule (HTS) untuk produk tidak berwujud, menunda persyaratan deklarasi impor terkait, dan mendukung moratorium permanen bea cukai untuk transmisi elektronik di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) tanpa syarat.

Indonesia juga akan mengambil langkah efektif untuk menerapkan Joint Initiative on Services Domestic Regulation, termasuk mengajukan revisi komitmen spesifik untuk disertifikasi oleh WTO.

Gedung Putih menyatakan bahwa perusahaan-perusahaan AS telah menunggu reformasi perdagangan digital ini selama bertahun-tahun.

Selain kesepakatan untuk menghilangkan hambatan perdagangan digital, kedua negara juga sepakat pada sejumlah komitmen lain, seperti menghapus hambatan tarif, menghilangkan hambatan non-tarif untuk ekspor industri AS, dan memperluas akses pasar untuk produk pertanian AS dengan mengatasi hambatan non-tarif.

Kedua negara juga akan memperkuat aturan asal, menyelaraskan keamanan ekonomi, meningkatkan standar ketenagakerjaan, dan membuka kesepakatan komersial.

Ketentuan dalam perjanjian perdagangan ini merupakan tindak lanjut dari tarif impor 19% yang diumumkan Presiden AS Donald Trump untuk produk Indonesia.

MEMBACA  Pendidikan Investasi, Bibit.Id Menguraikan 3 Alasan Membeli Sukuk Seri ST012

Trump menyebut bahwa kesepakatan bersejarah ini akan membuka akses pasar AS ke Indonesia yang dulunya dianggap tidak mungkin, serta memberikan terobosan besar untuk sektor manufaktur, pertanian, dan digital Amerika.

AS saat ini memiliki defisit perdagangan barang terbesar ke-15 dengan Indonesia. Total defisit perdagangan barang AS dengan Indonesia mencapai US$17,9 miliar pada 2024.

Sebelum kesepakatan, tarif rata-rata Indonesia adalah 8%, sedangkan AS 3,3%.

Berita terkait: Ketentuan perdagangan timbal balik diputuskan bersama: Hartarto soal pembicaraan tarif
Berita terkait: Kesepakatan perdagangan Prabowo-Trump: Mengeksplorasi keuntungan ekonomi Indonesia
Berita terkait: Pembebasan tarif mencakup 99% impor AS

Reporter: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025