Indonesia Gelar Aksi Bersih-Bersih Sampah Nasional

Jakarta (ANTARA) – Kementerian Lingkungan Hidup Indonesia meluncurkan Gerakan Bersih-Bersih Sampah Nasional untuk meningkatkan kolaborasi dan mempercepat peralihan negara ini ke pengelolaan sampah yang modern.

Ribuan orang telah bergabung dalam inisiatif ini di berbagai daerah, termasuk Sumedang, Lebak, Bulukumba, Tangerang, Cimahi, Sorong, Cilegon, dan Cianjur. Mereka mewakili instansi pemerintah, sekolah, kelompok masyarakat, dan publik.

"Pengelolaan sampah tidak bisa dilakukan sendirian. Kerjasama antara pemerintah pusat dan daerah, bersama dengan partisipasi masyarakat, sangat penting," ujar Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq.

Dia menambahkan bahwa kolaborasi yang kuat adalah kunci untuk mempertahankan kebersihan lingkungan dan memulihkan fungsi alam.

Gerakan ini merupakan contoh sinergi antar sektor dan mendukung tujuan pemerintah yang lebih luas untuk mengubah sistem sampah Indonesia menjadi model yang modern dan efisien.

Beberapa pencapaian lokal dilaporkan. Di Sumedang, sekitar delapan meter kubik sampah organik dan anorganik berhasil dikumpulkan di Pasar Sandang.

Berita terkait: Sampah rumah tangga bisa menjadi harta lain

Di Lebak, 200 peserta dalam inisiatif "Jumat Bersih" mengumpulkan dua ton sampah pasar. Di Bulukumba, lebih dari 1.000 relawan membersihkan 98 persen Pantai Merpati selama Festival Pinisi ke-15, mengumpulkan hampir empat ton sampah yang telah diolah.

Cimahi mengubah 17 ton sampah campuran menjadi RDF Fluff dan Biomass di Fasilitas Sampah Sentiong.

Di Sorong, 150 relawan mengumpulkan 572 kilogram sampah pasar, dengan sebagian diserahkan ke Bank Sampah Sorong Raya. Cilegon mengumpulkan 19 ton bahan daur ulang senilai lebih dari Rp 33 juta, sementara Cianjur mengumpulkan 250 kilogram sampah plastik di empat lokasi.

Hanif mengatakan gerakan bersih-bersih ini melanjutkan kebijakan tahun lalu "Akhiri Open Dumping: Bangun Peradaban yang Selaras dengan Alam dan Budaya", yang telah menutup atau merevitalisasi 246 dari 343 lokasi open dumping di seluruh negeri. Hal ini mengurangi volume sampah sebesar 21,85 persen, atau 12,37 juta ton per tahun.

MEMBACA  Pulih Setelah Dirawat Selama Sebulan, Abdee Bermuncul Kembali di Konser Slank ke-41 Tahun

Dia juga mengumumkan proyek nasional Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di kawasan Tangerang Raya, dimulai dari Tempat Pembuangan Akhir Sampah Jatiwaringin. Proyek ini bertujuan untuk memodelkan masa depan pengelolaan sampah Indonesia yang lebih bersih dan hemat energi.

Berita terkait: Indonesia luncurkan gerakan bersih untuk tangani sampah pada 2029

Penerjemah: Primayanti
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © ANTARA 2025