Jakarta (ANTARA) – Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) membahas potensi penempatan pekerja migran terampil di Qatar saat pertemuan dengan perwakilan Kementerian Tenaga Kerja Qatar pada Rabu.
“Kita sudah diskusi beberapa poin penting, baik dengan Qatar maupun pemerintah Indonesia. Poin utamanya terkait pengembangan kompetensi, sistem penempatan, dan lainnya,” kata Wakil Menteri P2MI Dzulfikar Ahmad Tawalla usai pertemuan.
Dia menginformasikan bahwa perwakilan Qatar ingin memperjelas kerja sama dalam penempatan pekerja migran Indonesia.
Menurut wakil menteri, meski kedua pihak tidak secara jelas membahas apakah Qatar butuh lebih banyak pekerja domestik atau terampil, kebutuhan negara Timur Tengah itu akan pekerja profesional lebih tinggi dibanding pekerja rumah tangga.
“Kebutuhan profesional mereka ternyata lebih tinggi dari pekerja domestik karena populasinya hanya sekitar 200 ribu orang,” ujarnya.
Oleh karena itu, Tawalla memperkirakan dalam pertemuan yang diperkirakan berlanjut hingga sore, Qatar akan mendorong kerja sama lebih besar dalam penempatan pekerja migran terampil.
“Ya, betul (mereka mungkin akan cari pekerja migran terampil),” katanya.
Menurut data Kementerian Luar Negeri, saat ini ada sekitar tiga ribu WNI di Qatar, dan kebanyakan bekerja di sektor profesional seperti kesehatan dan konstruksi, jelasnya.
Banyak orang Indonesia ingin kerja di Qatar yang populasinya kecil, sekitar 200 ribu, tambahnya.
Reporter: Katriana
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2025