Indonesia Dukung Qatar dalam KTT Arab-Islam

Jakarta (ANTARA) – Indonesia menyatakan solidaritasnya dengan Qatar dalam KTT Darurat Arab-Islam di Doha pada Senin, mengecam serangan Israel terhadap negara Teluk pekan lalu sebagai pelanggaran kedaulatan dan hukum internasional.

Menteri Luar Negeri Sugiono, mewakili Presiden Prabowo Subianto, memuji ketangguhan Qatar dan menyampaikan belasungkawa kepada para korban serangan.

“Indonesia berdiri bersama Qatar di masa sulit ini,” ujarnya, menurut pernyataan dari Kementerian Luar Negeri di Jakarta pada Selasa.

Sugiono mengatakan serangan itu tidak hanya melanggar kedaulatan Qatar tetapi juga pelanggaran jelas terhadap hukum internasional, Piagam PBB, dan prinsip-prinsip Organisasi Kerjasama Islam. Ia menyebutnya sebagai ancaman serius bagi perdamaian regional dan global.

Berita terkait: Prabowo, Al Nahyan serukan persatuan Timur Tengah di tengah ketegangan

Dia menambahkan bahwa serangan itu adalah bagian dari pola impunitas yang lebih luas yang telah berlangsung selama beberapa dekade.

“Isu Palestina bukan hanya tentang Palestina. Ini menyangkut kelangsungan hidup bangsa-bangsa kita, martabat rakyat kami, dan kesucian hukum internasional,” katanya.

KTT tersebut membahas draf resolusi sebagai tanggapan atas serangan-serangan Israel baru-baru ini di seluruh Timur Tengah, termasuk serangan pada 9 September di Doha.

Prabowo melakukan perjalanan ke Qatar pada 12 September untuk bertemu dengan Emir Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, menekankan komitmen Indonesia untuk berdiri bersama Doha dan menegaskan kembali seruan Jakarta untuk perdamaian di wilayah itu, kata kementerian.

Pertemuan darurat dipimpin oleh Emir Qatar dan dihadiri oleh 22 pemimpin dari Organisasi Kerjasama Islam dan Liga Arab. Peserta termasuk presiden Turki, Palestina dan Iran, serta perdana menteri Arab Saudi, Pakistan, dan Malaysia.

Berita terkait: Prabowo kunjungi Qatar untuk ekspresikan solidaritas pasca serangan udara Israel

MEMBACA  Delapan Jamaah Haji Indonesia Meninggal, Hak untuk Dihormati: Pemerintah

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2025