Indonesia menjadi salah satu kontributor teratas untuk misi perdamaian PBB, menurut Kepala Divisi Hubungan Internasional Kepolisian Indonesia, Inspektur Jenderal Krishna Mukti. “Kita seharusnya bangga karena polisi dan militer Indonesia merupakan kontributor terbesar ketujuh secara global untuk misi perdamaian PBB,” katanya di sini pada hari Selasa.
Indonesia telah mengirimkan 3.364 perwira militer dan polisi sejak partisipasi pertamanya dalam misi perdamaian PBB pada tahun 1989, katanya. Inspektur jenderal mengungkapkan bahwa pada 11 Oktober 2024, Indonesia akan mengirimkan 150 personel lain dari Korps Polisi Garuda Bhayangkara sebagai Satuan Polisi Bentukan (FPU) Minusca VI untuk misi perdamaian PBB di Republik Afrika Tengah.
Personel tersebut, yang terdiri dari 122 perwira polisi laki-laki dan 28 perwira polisi perempuan, akan bertugas melindungi aset PBB, mendukung distribusi bantuan kemanusiaan, dan melindungi hak asasi manusia, keadilan, dan supremasi hukum, katanya. Dia menekankan bahwa partisipasi Indonesia dalam misi perdamaian global dibenarkan oleh Konstitusi 1945, yang menuntut negara untuk “berpartisipasi dalam pembentukan tatanan dunia berdasarkan kebebasan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.”
“Oleh karena itu, Kepolisian Indonesia harus memberikan pelayanan terbaik mereka saat menjalankan tugas perdamaian mereka,” kata Mukti. Selain meningkatkan prestise Indonesia di dunia internasional, partisipasi dalam misi perdamaian juga akan menguntungkan perwira militer dan polisi yang ditugaskan untuk tugas tersebut, tambahnya.
“Mereka akan memiliki pengalaman dan kemampuan yang ditingkatkan, dan itu akan bermanfaat bagi mereka saat kembali ke tanah air dan melanjutkan tugas mereka kepada rakyat Indonesia,” paparnya. Para perwira juga diharapkan dapat berbagi pengetahuan dan praktik terbaik yang diperoleh melalui partisipasi dalam misi perdamaian dengan rekan-rekan mereka setelah kembali ke rumah, tambahnya.