Jakarta (ANTARA) – Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) mendesak pemerintah Malaysia untuk menyelidiki insiden penembakan yang melibatkan petugas Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) dan lima pekerja migran Indonesia.
Insiden tersebut menyebabkan satu orang tewas dan lainnya terluka.
“Kementerian mendesak pemerintah Malaysia untuk segera menyelidiki insiden ini dan mengambil tindakan tegas terhadap petugas patroli APMM jika terbukti menggunakan kekerasan berlebihan,” kata Christina Aryani, Wakil Menteri P2MI, dalam konferensi pers di Jakarta pada hari Minggu.
Penembakan oleh petugas APMM terjadi pada Jumat, 24 Januari, pukul 3:00 pagi waktu Malaysia, menargetkan lima pekerja migran Indonesia yang tidak memiliki dokumen resmi.
Insiden tersebut merenggut nyawa satu pekerja, melukai satu orang lain secara kritis, dan meninggalkan tiga orang lainnya sedang menerima perawatan di berbagai rumah sakit di Selangor, Malaysia.
Kementerian berkomitmen untuk memastikan bahwa korban yang terluka menerima perawatan medis yang layak, ungkap Aryani.
Selain itu, kementerian akan memberikan bantuan kepada keluarga korban, termasuk dukungan hukum dan pemulangan jenazah korban yang meninggal.
“Saat ini, Kementerian P2MI sedang bekerja untuk mengidentifikasi wilayah asal korban agar dapat memberikan bantuan secara efektif,” tegasnya.
Kementerian telah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri Indonesia dan atase polisi di Kedutaan Besar Indonesia di Kuala Lumpur untuk mendapatkan akses konsuler untuk mengunjungi korban di rumah sakit.
Aryani juga menyatakan bahwa kementeriannya akan mencari pertemuan dengan pemerintah Malaysia untuk membahas langkah-langkah pencegahan agar insiden serupa tidak terulang di masa depan.
Pertemuan tersebut juga akan membahas mekanisme penanganan pekerja migran Indonesia yang tidak memiliki dokumen resmi, dengan menekankan pentingnya menjunjung tinggi hak asasi manusia.
Selama konferensi pers hari Minggu, Aryani menekankan bahwa pemerintah tetap berkomitmen untuk melindungi, mendukung, dan memastikan hak asasi manusia pekerja migran Indonesia dihormati.
Berita terkait: Polisi menggagalkan keberangkatan ilegal pekerja ke Malaysia, menangkap tiga orang
Berita terkait: Jenazah pekerja Indonesia yang tewas tiba, dimakamkan di Lombok
Translator: Katriana, Raka Adji
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2025