Indonesia dan Yordania untuk bekerja sama dalam penempatan pekerja

Jakarta (ANTARA) –
Menteri Ketenagakerjaan Indonesia Ida Fauziyah dan Duta Besar Yordania untuk Indonesia, Sudqi Atallah Abdel Qader Al Omoush, membahas penempatan pekerja migran Indonesia melalui Sistem Penempatan Satu Saluran (SPSK) di Jakarta pada hari Kamis.

Mereka membahas pembukaan kembali skema penempatan yang sebelumnya dilakukan dengan Arab Saudi, sesuai dengan pernyataan dari Kementerian Ketenagakerjaan.

“Pemerintah Indonesia telah memberikan nota kesepahaman (MoU) tentang SPSK antara Indonesia dan Arab Saudi kepada pemerintah Yordania untuk digunakan sebagai acuan dalam menciptakan MoU antara Indonesia dan Yordania di bidang ketenagakerjaan,” ujar Fauziyah.

Ia mengatakan bahwa Indonesia telah menempatkan pekerja migran terampil di banyak negara dan wilayah, termasuk Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Arab Saudi, Jerman, dan lain-lain, melalui empat skema penempatan.

Keempat skema tersebut adalah kerjasama pemerintah-kepemerintahan, skema swasta-ke-swasta, transfer antar perusahaan, dan penempatan individu atau independen.

Fauziyah mengatakan bahwa pemerintah telah menekankan bahwa pekerja Indonesia di negara penempatan masing-masing harus memiliki keterampilan yang sesuai dengan bidang pekerjaan mereka dan mendapatkan sertifikasi untuk pekerjaan di sektor formal.

Ia berharap bahwa pertemuan hari Kamis akan membawa momentum baru untuk mengembangkan kerja sama yang saling menguntungkan di bidang ketenagakerjaan, termasuk kerja sama dalam ekspansi peluang kerja.

“Saya yakin bahwa di bawah kepemimpinan Duta Besar Sudqi Attallah Al Omoush, dukungan dan kerjasama antara Indonesia dan Yordania dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat bagi kedua negara,” ujarnya.

Berita terkait: Warga Indonesia di Yordania aman meskipun berdekatan dengan zona konflik: Kedutaan

Berita terkait: Indonesia, Yordania bahas rencana pengiriman bantuan ke Tepi Barat

Penerjemah: Prisca Triferna, Raka Adji
Editor: Anton Santoso
Hak Cipta © ANTARA 2024

MEMBACA  Upaya Kamala Harris untuk mendapatkan pemilih Republik dapat berbalik menyerang | Pemilihan AS 2024