Indonesia dan Yordania Perluas Kemitraan Pupuk

Jakarta (ANTARA) – Indonesia dan Yordania sedang memajukan kemitraan strategis untuk produksi pupuk. Tujuan kerjasama ini adalah untuk menjamin pasokan jangka panjang dan mendukung program pangan nasional, sebagaimana diumumkan Menteri Investasi sekaligus CEO Danantara, Rosan Roeslani, pada hari Sabtu.

Rosan menyampaikan bahwa Indonesia telah merencanakan usaha patungan di bidang fosfat—bahan baku utama untuk pupuk—yang akan diperluas dengan kolaborasi bersama Yordania untuk meningkatkan kapasitas industri kimia di dalam negeri.

Setelah mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam pertemuan bilateral dengan Raja Abdullah II dari Yordania di Jakarta, dia menekankan bahwa pupuk tetaplah komponen vital bagi sektor pertanian Indonesia.

“Kerja sama yang lebih dalam dengan Yordania diharapkan dapat menarik investasi dan memperkuat kemandirian di sektor hulu, sehingga pasokan pupuk domestik menjadi stabil dan kompetitif,” kata Rosan.

Dia menambahkan bahwa inisiatif ini mencerminkan komitmen kedua negara untuk membangun kerangka keamanan pupuk yang kuat dan berkelanjutan.

“Ini adalah salah satu bentuk kolaborasi yang akan kami tindaklanjuti,” ujarnya.

Kementerian Pertanian sebelumnya melaporkan bahwa Indonesia dan Yordania sedang menjajaki kerja sama yang lebih luas dalam teknologi pertanian untuk meningkatkan ketahanan pangan dan efisiensi operasional.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menekankan peran global Yordania sebagai produsen utama bahan baku pupuk seperti potas dan fosfat, yang menawarkan potensi besar bagi industri pupuk Indonesia.

Dalam pembicaraan dengan Duta Besar Yordania, Sudqi Attalah Al Omoush, di Jakarta pada tanggal 14 Mei, Menteri Sulaiman mengusulkan pembentukan perusahaan patungan untuk menyuplai pupuk tidak hanya ke Indonesia dan Yordania, tetapi juga ke kawasan Asia Tenggara dan Asia secara lebih luas.

Para pejabat menyatakan bahwa kemitraan ini berpotensi besar untuk menurunkan biaya pupuk, dengan tingginya permintaan domestik Indonesia yang dipadukan dengan melimpahnya bahan baku dari Yordania.

MEMBACA  Raih Tubuh Sehat Bebas Stres dengan Gaya Hidup Low-GI yang Menyenangkan

Diskusi juga mencakup pengembangan sistem manajemen air yang maju dengan memanfaatkan teknologi irigasi andalan Yordania.

Indonesia sedang mempertimbangkan untuk mengadopsi sistem ini guna mendukung klaster-klaster pertanian modern di beberapa wilayah.

Distribusi pupuk, pestisida, dan herbisida menggunakan drone juga sedang dikaji untuk diterapkan di seluruh Indonesia.

Raja Abdullah II mengakhiri kunjungan kenegaraannya yang berlangsung selama dua hari pada hari Sabtu, dengan berangkat dari Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma.

Presiden Prabowo secara pribadi mengantarnya ke lapangan terbang, di mana mereka tiba bersama—Prabowo dengan mengenakan pakaian safari casual dan sang raja dalam seragam militer lengkap—menggambarkan kedekatan hubungan personal dan diplomatik antar kedua negara.

*Penerjemah: M.Harianto, Rahmad Nasution
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Hak Cipta © ANTARA 2025*