Indonesia dan Vietnam menjelajahi kerjasama pertanian dan akuakultur

Jakarta (ANTARA) – Indonesia sedang mengeksplorasi kerja sama pertanian dan akuakultur dengan Vietnam untuk memperkuat posisi keduanya di Asia Tenggara, menurut Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), Teten Masduki.

Saat bertemu dengan ketua Komite Rakyat Provinsi Dak Lak Vietnam, Hyim Kdoh, pada hari Jumat, Masduki mengatakan bahwa kedua negara memiliki peran penting di sektor pertanian dan akuakultur di wilayah tersebut.

“Kami terbuka untuk berkolaborasi dengan Vietnam untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produk pertanian dan perikanan di kedua negara,” katanya dalam pernyataan dari kementeriannya.

Ia mengatakan bahwa Indonesia dan Vietnam akan mengeksplorasi potensi kerja sama dalam modernisasi bisnis pertanian dan akuakultur melalui digitalisasi, serta penelitian dan pengembangan untuk meningkatkan kualitas dan daya saing produk pertanian dan perikanan di pasar global.

Kedua negara juga akan berkolaborasi dalam pengembangan model bisnis dan kemitraan dalam rantai pasok perikanan dan pertanian di wilayah tersebut.

Masduki juga mengatakan bahwa beberapa komoditas sedang dikembangkan di Indonesia, seperti rumput laut, udang, belut, kelapa sawit, kelapa, jahe merah, beras, buah-buahan, bambu, dan rotan. Vietnam sedang fokus untuk mengembangkan ikan barramundi, udang, dan lobster.

Komoditas pertanian seperti durian, mangga, dan nangka banyak ditanam di Indonesia; oleh karena itu, ada peluang kerja sama yang menjanjikan bagi Indonesia dan Vietnam, katanya.

“Kebijakan pemerintah Indonesia saat ini adalah mendorong hilirisasi produk berbasis sumber daya alam, termasuk komoditas pertanian dan akuakultur. Ada beberapa komoditas unggulan yang sedang dibudidayakan di kedua negara; hal ini baik untuk kerja sama dan peningkatan kualitas produksi,” tambahnya.

Berita terkait: Menteri Berupaya Menguatkan Kerja Sama Ekonomi Indonesia-Vietnam

Berita terkait: IEU-CEPA: Indonesia Berusaha Mengejar Ketertinggalan Perdagangan dengan Vietnam di UE

MEMBACA  Kurva Phillips Neo-Keynesian dan Dinamika Inflasi

Penerjemah: Shofi A, Kenzu
Editor: Anton Santoso
Hak Cipta © ANTARA 2024