Jakarta (ANTARA) – Indonesia dan Turki telah membahas potensi untuk meningkatkan kerja sama di bidang manufaktur untuk memanfaatkan industri manufaktur yang sangat berharga.
“Indonesia dan Turki memiliki industri manufaktur yang berkembang pesat yang menawarkan banyak peluang kerja sama,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta pada Jumat.
Beliau menjelaskan pertemuan dengan Menteri Industri dan Teknologi Turki Mehmet Fatih Kacir dan sejumlah pengusaha selama kunjungannya ke Istanbul dan Ankara pada 4-5 Juni.
Pertemuan tersebut menegaskan bahwa Indonesia dan Turki masih memiliki peluang kerja sama yang bisa dimanfaatkan, terutama di bidang kendaraan listrik (EVs), produk halal, dan industri pertahanan, katanya.
Mengenai industri EV, beliau mencatat bahwa pemerintah Indonesia telah mengundang produsen EV Turki untuk bermitra dan berinvestasi di Indonesia, di mana mereka dapat menikmati berbagai insentif.
Saat ini, insentif yang ditawarkan oleh Indonesia termasuk pembebasan bea masuk dan pajak penjualan barang mewah untuk impor sejumlah volume EV tertentu.
Terkait kerja sama potensial di produk halal, menteri mengatakan bahwa Indonesia siap mendukung Turki dalam perjalanannya untuk menjadi pusat produksi global produk halal.
“Kemampuan industri makanan dan minuman Turki cukup baik,” katanya.
Menurut Kartasasmita, Turki memiliki potensi untuk menjadi pusat produksi produk halal yang akan didistribusikan ke seluruh dunia.
“Indonesia akan mendukung Turki untuk berinvestasi lebih banyak di industri halal,” katanya.
Beliau juga meminta dukungan Turki dalam proses aksesi Indonesia ke Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD).
Beliau mengatakan bahwa pengaruh yang kuat dari Turki di OECD dapat membantu Indonesia menyelesaikan aksesinya dalam waktu tiga tahun.
Berita terkait: Kementerian mengundang pengusaha Turki untuk berinvestasi lebih banyak di Indonesia
Berita terkait: Indonesia berkomitmen untuk memperkuat kerja sama dengan Turki
Penerjemah: Ahmad M, Tegar Nurfitra
Editor: Anton Santoso
Hak Cipta © ANTARA 2024