Indonesia dan Timor Leste Perbarui Perjanjian Perdagangan Perbatasan Setelah Dua Dekade

Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Indonesia dan Timor Leste berencana untuk meninjau ulang dan memperbaharui Perjanjian Penyeberangan Perbatasan Tradisional dan Pasar Teratur yang telah berusia 21 tahun.

Rencana ini akan dilakukan dalam kerangka perjanjian dagang bilateral yang sedang didiskusikan, ujar Menteri Perdagangan Indonesia, Budi Santoso, dalam sebuah pernyataan pada Jumat.

Dia menjelaskan bahwa perjanjian ini fokus mengatur perdagangan perbatasan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat di daerah perbatasan, bukan kegiatan ekspor dan impor.

Salah satu aspek penting untuk memfasilitasi arus dagang, tambahnya, adalah menyelaraskan peraturan di pos-pos perbatasan.

Menurut Santoso, Indonesia berkomitmen untuk memperkuat perdagangan lintas batas, termasuk melalui capacity building dan integrasi ekonomi regional.

"Kami menemukan bahwa sekitar 70 persen produk yang beredar di pasar Timor Leste berasal dari Indonesia. Kelancaran distribusi adalah kunci untuk menjaga keterjangkauan harga produk Indonesia bagi masyarakat Timor Leste," ujarnya.

Sementara itu, Wakil Perdana Menteri Timor Leste, Fransisco Kalbuadi Lay, menyambut baik dukungan dan komitmen Indonesia untuk meningkatkan kerja sama perdagangan lintas batas.

Sebagai tindak lanjut, negaranya berencana mengirim delegasi ke Indonesia untuk pelatihan dalam pengawasan produk pangan dan obat-obatan.

"Kami menunggu kunjungan dalam waktu dekat, baik untuk menandatangani perjanjian dagang maupun untuk melaksanakan misi dagang bersama," kata Lay.

Dari Januari hingga Agustus 2025, total perdagangan antara kedua negara mencapai US$272,72 juta, meningkat 10,57 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar US$246,65 juta.

Pada periode tersebut, ekspor Indonesia ke Timor Leste tercatat sebesar US$268,11 juta, sementara impor dari Timor Leste sebesar US$4,61 juta. Dengan demikian, Indonesia mencatatkan surplus sebesar US$263,50 juta dengan Timor Leste.

MEMBACA  Prabowo Memimpin Rapat Terbatas di Kertanegara, Bahas Sistem Keuangan dan Perbankan

Pada tahun 2024, Timor Leste merupakan pasar ekspor terbesar ke-42 dan sumber impor ke-126 bagi Indonesia, dengan total perdagangan mencapai US$391,36 juta.

Pada tahun itu, ekspor Indonesia ke Timor Leste mencapai US$386,50 juta, sedangkan impor dari Timor Leste senilai US$4,86 juta, sehingga Indonesia mengalami surplus sebesar US$381,64 juta.

Ekspor utama Indonesia ke Timor Leste pada tahun 2024 mencakup sepeda motor, kendaraan bermotor untuk angkutan barang, semen, minyak sawit, dan pasta. Sementara itu, impor dari Timor Leste terdiri dari kopi, kopra, biji minyak lainnya, tepung, dan umbi kayu.

Berita terkait:
Indonesia dan Timor Leste Bekerja Selesaikan Masalah Perbatasan: Kementerian
Indonesia Ingin Pererat Hubungan Budaya dengan Timor Leste

Penerjemah: Maria Cicilia Galuh Prayudhia, Resinta Sulistiyand
Editor: M Razi Rahman
Hak Cipta © ANTARA 2025