Indonesia dan Swedia Tandatangani Nota Kesepahaman untuk Tingkatkan Kerja Sama Kesehatan.

Jakarta (ANTARA) – Kementerian Kesehatan RI telah menandatangani beberapa nota kesepahaman (MoU) dengan pihak Swedia untuk memperkuat kerjasama bilateral di sektor kesehatan.

Menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, penandatanganan MoU ini mencerminkan komitmen bersama Indonesia dan Swedia dalam meningkatkan status kesehatan dan kualitas hidup masyarakat Indonesia.

"Selain itu, menurut saya kolaborasi di bidang kesehatan sangat mirip di seluruh dunia, seperti ini antara Indonesia dan Swedia, karena tujuan kita sama: menyelamatkan masyarakat," kata Sadikin usai acara penandatanganan MoU di Konferensi Kesehatan SISP (Sweden-Indonesia Sustainability Partnership) hari Selasa.

MoU pertama yang ditandatangani oleh kedua kementerian kesehatan mencakup kerjasama di berbagai aspek kesehatan, termasuk pertukaran informasi dan keahlian, peningkatan kapasitas teknologi dan pelatihan, serta dukungan untuk usaha patungan Indonesia-Swedia di industri kesehatan.

Ditandatangani oleh Menteri Sadikin dan rekannya dari Swedia, Acko Ankarberg Johansson, MoU tingkat menteri ini juga akan menjadi dasar untuk kolaborasi lebih lanjut di bidang precision medicine dan operasi robotik, penggunaan kecerdasan buatan dan teknologi digital di sektor kesehatan, serta pengembangan kebijakan kesehatan.

Sementara itu, MoU kedua, yang ditandatangani oleh Sekretariat Jenderal Kemenkes dan perusahaan kesehatan Swedia Essity, membahas peningkatan kapasitas dan pertukaran pengetahuan tentang pengelolaan resistensi antimikroba (AMR).

MoU ketiga, yang ditandatangani oleh Ditjen Pelayanan Kesehatan Tingkat Lanjut Kemenkes dan perusahaan investasi Swedia Swedfund, menyediakan dana 9 juta Krona Swedia untuk studi kelayakan pusat radioterapi.

Kedua pihak setuju bahwa studi kelayakan pertama akan dilakukan di Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta.

MoU lain, antara Ditjen P2PTM Kemenkes dan perusahaan vaksin AstraZeneca, akan mendorong kolaborasi dalam pencegahan penyakit tidak menular.

Selain empat MoU tersebut, Indonesia dan Swedia juga menyaksikan peluncuran proyek percontohan GARDA (Growing Access to Reliable Diagnostics for Adolescent Boys) oleh perusahaan Swedia HemoCue di sekolah-sekolah Jakarta.

MEMBACA  Mengapa Bantuan Masih Sulit Masuk ke Gaza, dan Apakah 'Emergency Pier' Akan Membantu?

Program ini, yang dijalankan di bawah Dinas Kesehatan Jakarta, bertujuan mendukung diagnosis anemia pada remaja di Jakarta.

Berita terkait: Indonesia perkuat kerjasama teknologi kesehatan dengan Swedia
Berita terkait: Indonesia resmi bergabung dengan grup WHO Wilayah Pasifik Barat

Reporter: Nabil Ihsan
Editor: Arie Novarina
Hak Cipta © ANTARA 2025