Indonesia dan Spanyol Berkoordinasi Pasca Tenggelamnya Kapal di Labuan Bajo

Jakarta (ANTARA) – Kementerian Pariwisata Indonesia meningkatkan koordinasi dengan badan penyelamat dan Kedutaan Besar Spanyol setelah kapal wisata tenggelam di perairan Labuan Bajo, Indonesia timur. Kejadian ini mengakibatkan empat warga negara Spanyol hilang dan mendorong penghentian sementara operasi pelayaran wisata.

Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menyatakan di Jakarta pada Minggu bahwa kementeriannya telah bekerja sama erat dengan Kedutaan Besar Spanyol untuk memastikan dukungan konsuler serta bantuan terkoordinasi seiring upaya pencarian yang berlanjut di perairan dekat Pulau Padar.

Menurut Wardhana, pihak berwenang Spanyol telah menyampaikan apresiasi atas respons cepat tim penyelamat Indonesia. Kedua belah pihak fokus memaksimalkan usaha untuk menemukan keempat orang yang masih dinyatakan hilang.

Kapal wisata kayu phinisi Putri Sakina dilaporkan tenggelam di Selat Padar setelah dihantam ombak setinggi hingga dua meter yang mengakibatkan mesin mati. Empat turis Spanyol—yang diidentifikasi sebagai pelatih sepak bola wanita Valencia CF, Fernando Martin Careras, dan ketiga anaknya—masih dalam pencarian.

Tujuh orang, termasuk penumpang dan kru, berhasil diselamatkan dari kapal tersebut. Menurut otoritas, mereka dilaporkan dalam kondisi stabil pasca insiden.

Berita terkait: Puing Ditemukan Saat Pencarian Korban Kapal Spanyol Diperluas

Wardhana menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban. Ia menyebut kementerian telah menugaskan staf senior untuk mengawasi koordinasi dan memastikan aliran informasi berjalan lancar antar lembaga yang terlibat dalam penanganan.

Dia mengatakan bahwa staf ahli menteri dan pejabat dari Otorita Labuan Bajo telah dikirim ke lokasi untuk berkoordinasi langsung dengan Badan SAR Nasional (Basarnas) yang memimpin operasi.

Menurut prosedur operasi standar, upaya pencarian dan pertolongan akan dilanjutkan hingga tujuh hari, dengan evaluasi harian berdasarkan kondisi cuaca dan keselamatan personel yang beroperasi di laut.

MEMBACA  BRI Catat Laba Bersih Rp41,2 Triliun pada Kuartal III 2025, DPK dan Kredit Tumbuh Solid

Sebagai langkah kehati-hatian, otoritas pelabuhan di bawah Kementerian Perhubungan memberlakukan larangan sementara operasi kapal wisata di Labuan Bajo dan Kepulauan Komodo mulai 26 Desember hingga 1 Januari 2026, atau hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Kementerian Pariwisata menegaskan komitmennya untuk memprioritaskan keselamatan wisatawan, memperkuat koordinasi antar lembaga, dan memastikan insiden ditangani secara transparan, manusiawi, serta penuh tanggung jawab.

Berita terkait: Pencarian Diperluas untuk Empat Warga Spanyol yang Hilang dalam Insiden Kapal Tenggelam

Penerjemah: Adimas Raditya, Kuntum Khaira
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © ANTARA 2025

Tinggalkan komentar