Jakarta (ANTARA) – Pimpinan Indonesia dan Pakistan telah sepakat untuk membentuk Komite Negosiasi Bersama (JNC) guna meningkatkan kemitraan dari Perjanjian Perdagangan Preferensial Indonesia-Pakistan (IP-PTA) menjadi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) pada tahun 2027.
"Para pemimpin sepakat untuk mengadakan pertemuan Komite Negosiasi Bersama (JNC) secepatnya guna meningkatkan IP-PTA yang ada menjadi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) pada 2027," menurut pernyataan bersama kedua pemimpin di kediaman resmi Perdana Menteri Pakistan (PM House), Islamabad, Pakistan, pada Selasa (waktu setempat).
Pernyataan bersama itu disampaikan selama kunjungan Presiden Indonesia Prabowo Subianto ke Pakistan pada 8-9 Desember 2025, untuk merayakan 75 tahun hubungan diplomatik antara kedua negara tahun ini.
Dalam pernyataan bersama yang dirilis Kementerian Luar Negeri tersebut, Presiden Indonesia Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif sepakat untuk meningkatkan kemitraan ke CEPA melalui konsesi yang lebih mendalam, penghapusan hambatan non-tarif, serta penguatan kerja sama untuk memenuhi potensi sejati dari perjanjian bilateral ini.
Mereka juga mengakui pentingnya komoditas dagang tradisional, termasuk barang pertanian dan industri, minyak sawit, alat-alat bedah, serta produk farmasi bagi perdagangan bilateral, dan menjajaki peluang peningkatan kerja sama di sektor jasa, teknologi informasi, keamanan siber, dan fintech.
Dalam pernyataan itu, kedua pemimpin juga menyoroti pentingnya kerja sama di industri makanan halal dan keuangan syariah, serta menekankan pentingnya memperkuat investasi bersama untuk mendiversifikasi dan memperluas kerja sama ekonomi.
Mereka sepakat mengeksplorasi promosi kerja sama investasi di berbagai sektor termasuk namun tidak terbatas pada pertanian, teknologi informasi, pertambangan dan mineral, pariwisata, infrastruktur, infrastruktur digital, konektivitas dan energi, termasuk melalui keterlibatan antara Dewan Fasilitasi Investasi Khusus Pakistan (SIFC) dan Dana Kekayaan Negara Indonesia (Danantara).
Menyadari pentingnya memperkuat kerja sama pertahanan, kedua pihak sepakat memperdalam kolaborasi melalui peningkatan interaksi militer tingkat tinggi, kelembagaan kerja sama industri pertahanan, program pelatihan khusus, dan pertukaran antar lembaga pelatihan militer, sesuai hukum dan regulasi masing-masing.
Indonesia mengapresiasi kerja sama pendidikan dan pelatihan pertahanan yang berlangsung antara kedua negara. Kedua pemimpin sepakat mengeksplorasi potensi kolaborasi lebih lanjut di industri pertahanan, serta pelatihan terkait kemaritiman dan penerbangan.
Kedua pihak menegaskan kembali komitmennya untuk bekerja sama mengatasi tantangan keamanan lintas negara, termasuk melalui kerja sama konstruktif dalam mencegah dan memerangi terorisme serta ekstremisme kekerasan.
Mereka juga sepakat mencegah dan menanggulangi peredaran gelap narkotika, zat psikotropika, zat psikoaktif baru serta prekursornya, sesuai hukum internasional dan prinsip-prinsip Piagam PBB.
Berita terkait: Prabowo dorong penyeimbangan perdagangan dalam kunjungan perdananya ke Pakistan
Berita terkait: Prabowo undang PM Shehbaz Sharif untuk tingkatkan hubungan Indonesia-Pakistan
Penerjemah: Katriana
Editor: M Razi Rahman
Hak Cipta © ANTARA 2025