Indonesia dan Malaysia Bentuk Satgas Gabungan Penegakan Imigrasi

KUALA LUMPUR (ANTARA) – Indonesia dan Malaysia pada hari Kamis menyetujui pembentukan Satuan Tugas Penegakan Hukum Imigrasi Bersama (Joint Immigration Enforcement Task Force/JIETF) dalam pertemuan bilateral antara direktorat imigrasi kedua negara.

Menurut pernyataan dari Departemen Imigrasi Malaysia yang diterima di sini, pertemuan tersebut berlangsung di Kota Kinabalu, Sabah. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Pelaksana Tugas Dirjen Imigrasi Brigjen Yuldi Yusman, sementara Malaysia dipimpin oleh Dirjen Imigrasi Zakaria Shaaban.

Kedua lembaga tersebut memperbarui kesepakatan mereka untuk memperkuat kolaborasi dalam manajemen imigrasi, pengendalian perbatasan, dan penegakan hukum guna meningkatkan keamanan dan mobilitas lintas batas.

Indonesia dan Malaysia sepakat bahwa JIETF akan menjadi platform baru untuk memperkuat koordinasi penegakan hukum dan berbagi intelijen antara badan imigrasi masing-masing.

Kedua negara juga setuju untuk meningkatkan kerjasama dalam memerangi kejahatan lintas batas dan sindikat penipuan, mempromosikan pengelolaan dan repatriasi migran yang manusiawi, serta berbagi praktik terbaik dalam pengelolaan narapidana dan pengungsi.

Dalam pertemuan itu, kedua delegasi lebih lanjut sepakat untuk meningkatkan fasilitasi perjalanan dan koordinasi infrastruktur di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia dalam kerangka Border Crossing Agreement (BCA).

Delegasi Malaysia juga memberitahukan rekan-rekan mereka dari Indonesia tentang pembentukan Badan Pengendalian dan Perlindungan Perbatasan Malaysia (Malaysia Border Control and Protection Agency/AKPS) untuk memperkuat keamanan dan pengelolaan perbatasan.

Kedua delegasi juga sepakat bahwa pertemuan bilateral berikutnya akan berlangsung di Indonesia pada tahun 2026.

Indonesia dan Malaysia berbagi lebih dari 2.000 kilometer perbatasan darat di Pulau Kalimantan, yang memisahkan provinsi Indonesia Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Barat dari negara bagian Malaysia Sabah dan Sarawak.

Pada Juli lalu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa Indonesia dan Malaysia telah mendiskusikan rencana untuk menyederhanakan perdagangan lintas batas dan memfasilitasi fasilitas penyeberangan perbatasan di perbatasan Indonesia-Malaysia.

MEMBACA  Aksi Bela Palestina di Kedubes AS Teriakkan Amerika Sebagai Teroris

Berita terkait: Indonesia mendorong sinergi ASEAN yang lebih kuat untuk tangani kejahatan siber

Berita terkait: Indonesia tandatangani perjanjian ekspor kuliner dengan lima negara

Berita terkait: Indonesia usul tarif nol persen AS untuk minyak sawit, menyusul Malaysia

Penerjemah: Rangga Pandu AJ, Nabil Ihsan
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025