Jakarta (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim membahas beberapa isu penting saat pertemuan mereka pada Selasa, termasuk Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) dan hubungan bilateral, kata seorang pejabat.
“Pertemuan hari ini, sebagai bagian dari agenda tahunan, mencakup topik seperti RCEP. Malaysia akan menjadi tuan rumah pertemuan pemimpin RCEP. Hubungan bilateral kedua negara juga dibahas,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, di Kompleks Istana Presiden di Jakarta pada Selasa.
Hartarto mencatat bahwa Malaysia akan mengadakan pertemuan puncak pemimpin negara-negara anggota RCEP.
RCEP adalah perjanjian perdagangan bebas terbesar di dunia. Ini melibatkan 15 negara Asia-Pasifik, termasuk 10 negara anggota ASEAN dan lima mitra dagang utama—Australia, China, Jepang, Korea Selatan, dan Selandia Baru.
Selain perdagangan, pertemuan juga membahas kerja sama bilateral dan isu regional, termasuk konflik perbatasan antara Kamboja dan Thailand.
“Di bawah kepemimpinan ASEAN Indonesia, konflik antara Kamboja dan Thailand juga akan dibahas,” katanya.
Dia menambahkan bahwa kedua negara diharapkan menandatangani beberapa nota kesepahaman (MoU) di berbagai sektor. Perjanjian tersebut mencakup empat MoU yang mengatur pengaturan perbatasan darat serta kerja sama di bidang kesehatan, teknologi, dan komunikasi.
“Ada dua sektor tambahan yang termasuk dalam MoU,” ujarnya.
Kunjungan PM Ibrahim bagian dari Konsultasi Tahunan ke-13 antara Indonesia dan Malaysia untuk membahas kerja sama strategis.
Prabowo menyambut Ibrahim di Istana Merdeka, Jakarta. Iring-iringan kendaraan Ibrahim memasuki kompleks istana sekitar pukul 10:10 waktu setempat.
Prabowo menyambut Ibrahim saat dia turun dari kendaraannya. Setelah bersalaman dan berinteraksi singkat dengan media, kedua pemimpin berjalan bersama ke dalam istana.
Sebelum memasuki Ruang Kredensial, Presiden Prabowo memperkenalkan beberapa anggota Kabinetnya yang mendampinginya dalam pertemuan tersebut.
Mereka termasuk Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala BIN Muhammad Herindra, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Delegasi PM Ibrahim mencakup Menteri Luar Negeri Mohamad Hasan, Menteri Dalam Negeri Saifuddin Nasution, Menteri Investasi, Perdagangan, dan Industri Tengku Zafrul Aziz, serta Menteri Pendidikan Fadhlina Sidek.
Penerjemah: Fathur, Azis Kurmala
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Hak Cipta © ANTARA 2025