Indonesia dan Malaysia Akhiri Patroli Terkoordinasi di Selat Malaka

Jakarta (ANTARA) – Indonesia dan Malaysia telah mengakhiri patroli laut terkoordinasi mereka di Selat Malaka pada hari Kamis. Hal ini memperkuat keamanan maritim dan hubungan militer bilateral, menurut keterangan TNI AL.

Upacara penutupan patroli Malindo 2025 digelar di Markas Komando Armada (Koarmada) I di Medan, Sumatera Utara.

Panglima Koarmada I Laksamana Muda TNI Denih Hendrata menyambut Komandan Armada Barat Angkatan Laut Malaysia, Laksamana Dato’ Baharudin bin Wan Md Nor.

Dalam pernyataan yang dirilis Jumat, Denih menyebut patroli Malindo sebagai "kerjasama strategis antara angkatan laut kita untuk menjaga stabilitas dan keamanan di Selat Malaka."

Operasi Malindo 2025 mencakup empat sesi patroli, di mana TNI AL mengerahkan kapal perang untuk memantau perbatasan laut.

"Area yang dipantau oleh TNI AL dan Angkatan Laut Kerajaan Malaysia tetap aman dan terkendali selama operasi berlangsung," kata Denih.

Selain meningkatkan keamanan maritim, patroli bersama ini bertujuan untuk mempererat hubungan militer antara Indonesia dan Malaysia.

Denih menekankan bahwa kerja sama seperti ini membantu Indonesia menjaga kedaulatannya di perairan Asia Tenggara sekaligus memupuk hubungan bilateral yang lebih erat.

"Patroli Malindo menunjukkan komitmen kita terhadap stabilitas regional dan efektivitas upaya angkatan laut yang terkoordinasi antara kedua negara," tambahnya.

Selat Malaka adalah salah satu jalur pelayaran tersibuk di dunia, sehingga pengawasan dan operasi keamanan yang terkoordinasi sangat vital bagi perdagangan regional dan keselamatan pelayaran.

Kedua angkatan laut menekankan bahwa patroli bersama yang rutin tidak hanya mencegah aktivitas ilegal, tetapi juga membangun kepercayaan dan keakraban operasional antara kedua pasukan.

Denih mengatakan kesuksesan patroli 2025 ini menjadi landasan untuk kerja sama di masa depan, di mana kedua negara diharapkan melanjutkan operasi maritim bersama di tahun-tahun mendatang.

MEMBACA  Paus Fransiskus Mendorong umat Katolik untuk memilih 'kejahatan yang lebih kecil' antara Trump dan Harris

ANTARA mencatat bahwa kedua negara telah berulang kali melakukan patroli terkoordinasi. Pada tahun 2024, patroli ini berlangsung dari 16 hingga 30 November.

Tahun lalu, TNI AL mengerahkan dua kapal patroli cepat dari Koarmada I, yaitu KRI Torani-860 dan KRI Bubara-868. Sementara Angkatan Laut Kerajaan Malaysia mengirim dua kapal perang, KD Laksamana Muhammad Amin-136 dan KD Mahamiru-11.

Berita terkait:
Indonesia, Malaysia akan bentuk satuan tugas penegakan hukum imigrasi bersama
Hubungan ekonomi RI-Malaysia diproyeksi tumbuh lebih kuat: Menteri Keuangan
Indonesia tandatangani perjanjian ekspor kuliner dengan lima negara

Penerjemah: Rahmad Nasution
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025