Indonesia dan Jepang membahas aksi iklim, kerjasama pengelolaan limbah

Di Jakarta, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia Siti Nurbaya Bakar dan rekan sejawatnya dari Jepang, Yagi Tetsuya, membahas komitmen dan kerja sama dalam aksi iklim, pengelolaan limbah, dan konservasi lingkungan selama pertemuan pada hari Rabu.

\”Secara prinsip, kedua negara memiliki komitmen untuk mengatasi tantangan global, seperti perubahan iklim, pengelolaan limbah, dan upaya konservasi untuk mendukung keberlanjutan lingkungan,\” ungkap Bakar dalam sebuah pernyataan yang diterima dari kementeriannya pada hari Kamis.

Dalam pertemuan yang berlangsung di kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Jakarta, Menteri Bakar menekankan perlunya mendorong kerja sama dan kolaborasi dalam merespons perubahan iklim.

Hal ini sejalan dengan komitmen Indonesia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mencapai target yang ditetapkan dalam dokumen Kontribusi yang Ditentukan Secara Nasional (NDC).

Beliau mencatat bahwa saat ini, Indonesia sedang mempercepat dan menyesuaikan Mekanisme Kredit Bersama (JCM) dan Sertifikat Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca (SPEI) secara bersamaan, sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2021.

Beliau juga menyatakan bahwa ada tim kerja di kementeriannya yang mendukung percepatan kerja sama antara Indonesia dan Jepang dalam bidang iklim dan karbon.

\”Tim kerja akan fokus pada persiapan Sistem Registrasi Nasional (SRN), sistem MRV (pengukuran, pelaporan, verifikasi), sistem SPEI, dan proyek percobaan potensial di sektor kehutanan dan limbah,\” ungkapnya.

Terkait pengelolaan limbah, beliau menyoroti kerja sama antara Indonesia dan Jepang dalam pengelolaan merkuri, yang dilaksanakan melalui kerjasama Badan Kerjasama Internasional Jepang (JICA), di mana para ahli akan tiba di Indonesia tahun ini.

Pengembangan pengelolaan limbah di Legok Nangka, Jawa Barat, dan kerja sama dalam pengelolaan limbah elektronik juga dibahas dalam pertemuan tersebut.

MEMBACA  Pengamat Mengomentari Sikap Gibran di Pilkada Surabaya 2024

\”Kami berharap adanya kerja sama yang signifikan dalam pengelolaan limbah padat, termasuk upaya untuk mempromosikan kota-kota ramah lingkungan, serta pengelolaan limbah berbahaya,\” katanya.

Selain itu, kedua menteri sepakat untuk bekerja sama dalam agenda konservasi. Menteri Bakar mengusulkan rencana kerja sama model ekowisata di Jawa Barat.

Dalam pertemuan Rabu, Menteri Tetsuya menyatakan harapannya untuk kerja sama yang lebih kuat dalam aksi iklim dan lingkungan antara Indonesia dan Jepang.

Beliau mengatakan bahwa karena baik Indonesia maupun Jepang menghadapi banyak tantangan lingkungan dan memiliki pengalaman yang berbeda dalam menghadapinya, akan bermanfaat bagi kedua negara untuk berbagi pengalaman dan berkolaborasi.

Berita terkait: Indonesia memperkuat komitmen aksi iklim dengan NDC Kedua

Berita terkait: Indonesia mencari tindakan nyata dari WMO PBB untuk menyelesaikan bencana potensial

Translator: Prisca Triferna, Raka Adji
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © ANTARA 2024