Indonesia dan Iran memperkuat hubungan pendidikan dan teknologi

Jakarta (ANTARA) – Kementerian Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi mendukung pengembangan hubungan bilateral antara Indonesia dan Republik Islam Iran di bidang pendidikan tinggi, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Menteri Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi, Brian Yuliarto, bertemu dengan Duta Besar Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi, di kantor Kementerian di Jakarta pada hari Senin. “Saya berharap pertemuan ini akan memperkuat kerja sama bilateral antara Indonesia dan Iran. Kami ingin lebih memahami perkembangan ekosistem ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkelanjutan,” katanya dalam pernyataan tertulis di Jakarta pada hari Selasa. Menteri juga menyarankan kerja sama antara Indonesia dan Iran melalui program profesor tamu dan pendanaan penelitian bersama. “Kita dapat memfasilitasi pertemuan untuk para peneliti dari Indonesia dan Iran. Kedua belah pihak dapat melakukan penelitian bersama, misalnya, dua tahun di Indonesia dan kemudian dua tahun di Iran,” paparnya. Menteri juga menyatakan minatnya untuk bertemu dengan otoritas pendidikan tinggi untuk membahas kerja sama lebih lanjut selama kunjungan mendatang ke Tehran, Iran. Sementara itu, Duta Besar Boroujerdi menyatakan antusiasme Iran untuk kerja sama lebih dalam dengan Indonesia. Dia menegaskan bahwa perkembangan teknologi Iran yang pesat menciptakan peluang kerja sama dalam pertukaran mahasiswa dan dosen. Dia juga menyoroti peluang bagi mahasiswa, terutama pascasarjana, yang ingin mengejar pendidikan tinggi di Iran. Kekhawatiran tentang tantangan bahasa juga akan diselesaikan melalui penambahan program internasional dan penyediaan kelas bahasa Persia untuk mahasiswa Indonesia. “Ada beberapa beasiswa dari universitas di Iran untuk mahasiswa Indonesia. Kami juga ingin memberikan beasiswa kelas bahasa Persia untuk 100 orang,” katanya.

MEMBACA  Pemerintah Targetkan Elektrifikasi Penuh pada 2030, Fokus ke Daerah Terpencil