Jakarta (ANTARA) – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Indonesia bersama Kementerian Sumber Daya Alam China sepakat memperkuat kerjasama bilateral dalam membangun kapasitas sumber daya manusia di sektor perikanan.
Komitmen ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) oleh Kepala BPPSDM KKP, I Nyoman Radiarta, dan Wakil Direktur Jenderal First Institute of Oceanography (FIO) China, Zexun Wei.
"Kami yakin kerjasama ini akan menghasilkan program pendidikan, pelatihan, dan beasiswa yang dapat meningkatkan kualitas SDM kami," ujar Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dalam pernyataannya, Sabtu.
Ia berharap kemitraan ini juga mendukung pengembangan pusat pelatihan khusus untuk meningkatkan kapasitas konservasi laut dan mitigasi risiko bencana.
"Kami melihat FIO sebagai mitra yang baik karena reputasinya di bidang oseanografi sangat diakui," tambahnya.
Trenggono menjelaskan MoU mencakup berbagai inisiatif akademik seperti lokakarya, pelatihan, beasiswa, dan pertukaran dosen di bidang kelautan dan perikanan.
Selain itu, kerjasama ini memungkinkan kedua negara berkolaborasi dalam konservasi ekosistem laut, membangun stasiun meteorologi laut bersama, pusat pelatihan, dan pusat data untuk pemantauan terumbu karang serta padang lamun.
MoU ini juga menjadi dasar kolaborasi masa depan dalam Dekade Sains Kelautan PBB untuk Pembangunan Berkelanjutan (2021-2030).
"MoU ini adalah awal kemitraan yang kuat dan berkelanjutan. Semoga membuahkan aksi nyata untuk sektor kelautan dan perikanan yang lebih tangguh," tegasnya.
Kerjasama ini mengikuti pertemuan Menteri Trenggono dengan Wakil Menteri Sumber Daya Alam China, Sun Shuxian, di Jakarta pada 29 November tahun lalu.
Berita terkait:
- Indonesia dan China tandatangani MoU perkuat rantai pasok industri
- Indonesia-China tingkatkan kerjasama pariwisata, targetkan lebih banyak wisatawan
- Prabowo optimis RI-China dapat manfaat bersama dari kerjasama
Penerjemah: Muhammad H, Tegar Nurfitra
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025