Indonesia dan China memperkuat kerjasama di sektor perikanan: Menteri

Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono memperkuat kerja sama di sektor perikanan dengan Tiongkok saat mendampingi kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo Subianto ke negara tersebut. Trenggono menandatangani Pedoman Kerja Sama Teknis (TCG) dengan Menteri Pertanian dan Urusan Pedesaan Tiongkok Han Jun di Beijing pada Sabtu (9 November). Penandatanganan itu disaksikan oleh Presiden Prabowo dan Presiden Tiongkok Xi Jinping dalam pertemuan kenegaraan. Penandatanganan TCG ini merupakan bagian dari Implementasi Persetujuan yang kedua belah pihak tandatangani pada awal September tahun lalu. Penandatanganan ini juga memperkuat kerja sama antara kedua negara dalam bidang perikanan berkelanjutan. “Tiongkok adalah mitra kerja sama strategis kita dan termasuk dalam lima pasar perikanan utama kita. Penandatanganan TCG ini dapat memperkuat kerja sama kita di sektor perikanan,” ujar Trenggono dalam sebuah pernyataan yang diterima dari kantornya di Jakarta. Menurutnya, TCG mencakup 12 bagian dari pengaturan kerja sama Indonesia-Tiongkok, termasuk kemitraan usaha, kapal, dan kuota penangkapan ikan. Sementara itu, cakupan kerja sama mencakup penangkapan ikan dan pengolahan produk perikanan sesuai dengan dasar hukum di Indonesia. Hal itu juga mencakup kesepakatan terkait pembangunan fasilitas perikanan di darat, termasuk pelabuhan perikanan, serta pertukaran keterampilan, pelatihan, dan data terkait sektor perikanan, katanya. “Kerja sama kita juga akan memastikan pemenuhan kesejahteraan para pekerja perikanan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar area penangkapan ikan dengan meningkatkan sektor hilir produk perikanan,” ungkap Trenggono. Dalam implementasinya, kedua belah pihak berkomitmen untuk melakukan pengawasan dan evaluasi yang ketat dan berkelanjutan agar sumber daya ikan dan lingkungan laut dapat terjaga dan untuk mencegah aktivitas penangkapan ikan ilegal, tidak dilaporkan, dan tidak diatur (IUU Fishing), katanya. TCG adalah kesepakatan strategis untuk mewujudkan ketahanan pangan dan kesempatan untuk meningkatkan pendapatan negara demi kesejahteraan masyarakat nelayan, tambahnya. Berita terkait: Indonesia usulkan perjanjian MLA dengan Tiongkok untuk penanganan awak kapal Berita terkait: Tiongkok berminat mengimpor ratusan ton ikan lele dari Riau Translator: Muhammad Harianto, Resinta Sulistiyandari Editor: Rahmad Nasution Copyright © ANTARA 2024

MEMBACA  Kontingen Sumatera Utara Berambisi Masuk 3 Besar di Peparnas 2024 di Solo, Incar 35 Medali