Indonesia dan Brasil mencari untuk meningkatkan hubungan industri strategis melalui BRICS

Jakarta (ANTARA) – Indonesia dan Brasil berupaya untuk memperkuat kerja sama di sektor industri strategis, yang dapat berdampak langsung pada ekonomi keduanya, melalui blok ekonomi Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan (BRICS).

Komitmen tersebut disampaikan oleh Menteri Perindustrian Indonesia Agus Gumiwang Kartasmita dan Wakil Presiden dan Menteri Pengembangan, Perindustrian, Perdagangan, dan Jasa Brasil, Geraldo Alckmin, di sela-sela Pertemuan Menteri Industri BRICS di Brasilia, Brasil pada 20 Mei 2025.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada hari Kamis, Kartasasmita mengatakan bahwa kementeriannya terus memperkuat kerja sama industri dengan negara mitra strategis, termasuk Brasil.

Indonesia dan Brasil memiliki sejarah hubungan diplomatik yang panjang sejak tahun 1953. Kedua negara secara konsisten memperkuat kerja sama komprehensif di berbagai sektor untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.

“Brasil adalah mitra strategis Indonesia di wilayah Amerika Latin. Peningkatan nilai ekspor Indonesia ke Brasil sebesar 9,31 persen pada tahun 2024 adalah salah satu indikator positif untuk kerja sama potensial di masa depan,” kata menteri Indonesia tersebut.

Di masa depan, kerja sama antara kedua negara akan difokuskan pada sektor-sektor strategis, seperti pengembangan energi terbarukan berbasis tanaman, industri maritim dan dirgantara, pengolahan produk perikanan dan peternakan, serta produk agribisnis, katanya.

Menurut Kartasasmita, Indonesia dan Brasil juga memiliki komitmen yang sejalan dengan berbagai forum multilateral, seperti Kelompok Dua Puluh (G20), Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dan BRICS.

Selain itu, kedua negara secara aktif mempromosikan sistem perdagangan multilateral yang adil dan mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), katanya.

Kartasasmita berpendapat bahwa Indonesia dapat memperluas kerja sama dengan Brasil dengan mengembangkan karakteristik serupa dari kedua negara melalui kerja sama di sektor-sektor industri lain seperti energi, pangan, dan pengembangan industri maritim.

MEMBACA  Menurut Analis Wall Street, Saham SoundHound AI Masih Punya Ruang untuk Meningkat setelah Jatuh, Apakah Saham Ini Layak Dibeli Setelah Penurunan 50%?

Saat ini, Indonesia sedang mengembangkan biodiesel berbasis CPO dalam bentuk B20, B30, dan B40 sebagai energi terbarukan.

Sementara itu, Brasil telah mengembangkan etanol sebagai bahan bakar. Oleh karena itu, kedua negara dapat bekerja sama di sektor energi terbarukan, khususnya dalam energi berbasis tanaman, seperti biofuel dan etanol.

Selain itu, Indonesia memiliki cadangan perikanan yang besar namun kurang memiliki kapal penangkap dengan kapasitas besar. Kartasasmita mengatakan bahwa kerja sama di industri maritim dapat digalakkan untuk memenuhi kebutuhan kapal penangkap dan memperkuat daya saing industri maritim nasional.

Pemerintah Indonesia juga mendorong kerja sama dalam pengembangan sumber daya manusia industri melalui pertukaran siswa vokasi, magang industri, dan kolaborasi dengan pusat pelatihan industri.

“Melalui BRICS, Indonesia dan Brasil diharapkan dapat menjalin kerja sama untuk meningkatkan neraca perdagangan dan daya saing industri kedua negara, serta mengurangi defisit perdagangan nasional,” kata Kartasasmita.

Berita terkait: Indonesia meminta standar halal yang diakui secara global

Berita terkait: Indonesia meminta reformasi multilateral inklusif di pertemuan BRICS

Penerjemah: Ahmad Muzdaffar, Resinta Sulistiyandari
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Hak cipta © ANTARA 2025