Deputi Menteri Luar Negeri Arrmanatha Nasir membahas tindak lanjut keanggotaan Indonesia di BRICS dengan Menteri Luar Negeri Brasil Mauro Vieira dalam pertemuan di sela-sela Pertemuan Menteri Luar Negeri G20 di Johannesburg, Afrika Selatan. Dalam pertemuan pada hari Rabu, Nasir berterima kasih kepada Brasil atas dukungan keanggotaan BRICS Indonesia dan komitmennya untuk aktif dalam organisasi tersebut. “Sebagai anggota baru BRICS, Indonesia berkomitmen untuk aktif berpartisipasi dalam semua agenda dan alur kerja BRICS,” kata wakil menteri Indonesia dalam pernyataannya. Indonesia juga berharap dukungan Brasil untuk ASEAN diundang ke KTT G20 mendatang di Afrika Selatan, tambahnya. Sementara itu, Menteri Luar Negeri Vieira mengungkapkan harapannya agar Presiden Prabowo Subianto menghadiri KTT BRICS di Rio de Janeiro pada Juli 2025, yang, katanya, dapat membantu memperkuat peran Indonesia di BRICS. Selain kerjasama dalam cakupan BRICS, kedua menteri juga membahas hubungan bilateral dan perkembangan global seperti tantangan multilateralisme. Dalam konteks bilateral, Nasir dan Vieira membahas kolaborasi dalam ketahanan pangan dan setuju untuk menyiapkan peta jalan kerja sama bilateral yang lebih komprehensif. Untuk itu, Indonesia berharap Brasil membantu memulai negosiasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Mercosur (IM-CEPA) tanpa menunda-nunda. Mengenai multilateralisme, Indonesia dan Brasil sepakat tentang pentingnya upaya bersama untuk mendorong upaya reformasi tatanan global agar lebih inklusif dan mencerminkan keseimbangan geopolitik saat ini. “Indonesia yakin bahwa kerjasama antara negara-negara Global Selatan harus diperkuat lebih lanjut untuk memastikan sistem global yang lebih adil dan representatif,” kata Deputi Menteri Luar Negeri Nasir. Beliau menghadiri G20 FMM, yang bertujuan untuk membahas perkembangan geopolitik terkini dan mengevaluasi perjalanan 20 tahun kelompok sejak pembentukannya. Sebelum G20 FMM, menteri luar negeri dan kepala delegasi negara-negara MIKTA (Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia) juga bertemu untuk mengkonsolidasikan peran kekuatan baru dalam tata kelola global. Berita terkait: Indonesia mampu menahan dampak ketegangan China-AS: Wirajuda Berita terkait: Menlu RI bahas ketahanan pangan, energi dengan Rusia Translator: Nabil Ihsan, Yashinta Difa Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono Hak cipta © ANTARA 2025
