Jakarta (ANTARA) – Indonesia akan melanjutkan perundingan tarif timbal balik dengan Amerika Serikat minggu depan, dikonfirmasi oleh Menteri Perdagangan Budi Santoso.
“Minggu depan, iya. Babak perundingan berikutnya akan dijadwalkan,” kata Santoso di Jakarta pada hari Jumat. Namun, tanggal pasti dari pembicaraan tersebut belum dapat dikonfirmasi.
Menteri menjelaskan bahwa negosiasi tidak dilakukan setiap hari, karena Amerika Serikat juga sedang melakukan diskusi serupa dengan negara-negara lain.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa perundingan tarif timbal balik dengan AS sedang dalam tahap finalisasi, menunggu persetujuan dari Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
“Sekarang, finalisasi kesepakatan dengan AS—prinsip kesepakatan telah disetujui oleh Presiden Prabowo dan Presiden Trump,” ujar Hartarto.
Dia menambahkan bahwa penyusunan naskah hukum perjanjian saat ini sedang berlangsung dan menyampaikan harapan agar prosesnya dapat berjalan dengan lancar.
Menurut Hartarto, komoditas yang dibebaskan dari kebijakan tarif akan mencakup produk yang dihasilkan di Indonesia tetapi tidak dibudidayakan di Amerika Serikat, dan sebaliknya.
“Sebaliknya—jadi, contohnya, kelapa sawit, kakao, dan cokelat. Produk-produk itu akan diberikan tarif nol persen,” jelasnya.
Amerika Serikat sebelumnya telah mengenakan tarif timbal balik sebesar 19 persen untuk produk Indonesia, yang diturunkan dari angka awal 32 persen.
Kedua negara sepakat pada tingkat 19 persen tersebut setelah adanya panggilan telepon antara Presiden Subianto dan Presiden Trump untuk membahas masalah ini.
Berita terkait: Indonesia dan AS akan finalisasi kesepakatan tarif bulan ini
Berita terkait: Indonesia dan Brazil tandatangani kesepakatan untuk tingkatkan perdagangan pertanian dan biosekuriti
Berita terkait: RI incar kerjasama industri dan peluang investasi di Rusia
*Penerjemah: Maria Cicilia Galuh Prayudhia, Mecca Yumna
Editor: M Razi Rahman
Hak Cipta © ANTARA 2025*