Al-Quran ini akan menjadi sumber bacaan bagi saudara dan saudari kita yang memiliki kebutuhan khusus di seluruh dunia. Jakarta (ANTARA) – Kementerian Agama Indonesia dan Kementerian Agama, Wakaf, dan Dakwah Arab Saudi akan mencetak ulang salinan Al-Quran dalam bahasa isyarat.
Dubes Arab Saudi di Jakarta mengumumkan rencana tersebut saat peluncuran “Iqro’na,” panduan praktis untuk belajar Al-Quran dalam bahasa Braille, pada hari Senin, menurut Amien Suyitno, pejabat di kementerian agama Indonesia.
“Langkah ini akan membantu menyediakan salinan Al-Quran dalam bahasa isyarat lebih luas kepada orang-orang dengan kebutuhan khusus di seluruh dunia,” kata Suyitno.
Salinan Al-Quran dalam bahasa isyarat pertama kali dicetak oleh Lajnah Penastihan Mushaf Al-Quran di bawah Kementerian Agama Indonesia.
Pencetakan massal akan dilakukan oleh Majma Malik Fahd Li Thibaah Mushaf Syarif, lembaga pencetakan di bawah kementerian agama Arab Saudi.
“Ini merupakan komitmen kementerian untuk menyediakan layanan inklusif dan berkeadilan bagi semua orang, sesuai dengan visi pemerintah membangun masyarakat yang lebih adil dan setara,” kata Suyitno.
Sementara itu, atasase agama dari Kedutaan Besar Arab Saudi, Al-Hazmi, menyatakan kagumnya terhadap versi Al-Quran dalam bahasa isyarat dari Lajnah Penastihan.
Beliau mengatakan Kerajaan Saudi akan meningkatkan produksi versi ini di Madinah.
“Al-Quran ini akan menjadi sumber bacaan bagi saudara dan saudari kita yang memiliki kebutuhan khusus di seluruh dunia,” katanya.
Berita terkait: Kementerian meluncurkan panduan membaca Al-Quran Braille
Berita terkait: Indonesia, OIC mengutuk pembakaran Al-Quran di Eropa
Penerjemah: Asep Firmansyah, Katriana
Editor: Anton Santoso
Hak cipta © ANTARA 2024