Jakarta (ANTARA) – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia, Bahlil Lahadalia, dijadwalkan akan bertemu dengan Menteri Industri dan Sumber Daya Mineral Arab Saudi, Bandar Al-Khorayef, pekan ini untuk membahas kerja sama mengenai mineral kritis.
“Kami akan membahas, antara lain, tentang mineral kritis,” kata Lahadalia pada Selasa.
Pertemuan juga akan mencakup upaya lebih luas untuk meningkatkan kerja sama bilateral yang dapat menguntungkan kedua negara.
“Itulah agenda untuk pekan ini,” tambahnya.
Menteri Al-Khorayef akan melakukan kunjungan resmi ke Indonesia untuk mengeksplorasi peluang untuk memperkuat hubungan di sektor industri dan pertambangan.
Kunjungan ini bertujuan untuk memperkuat kolaborasi di sektor pertambangan, yang memiliki potensi signifikan untuk pertumbuhan ekonomi jangka panjang bagi kedua negara.
Pada tahun fiskal terakhir, ekspor bahan bakar mineral Indonesia mencapai lebih dari US$67 miliar, sementara impor mencapai US$38 miliar.
Selama kunjungannya, Al-Khorayef diharapkan akan bertemu dengan beberapa pejabat senior Indonesia dan perwakilan dari sektor pertambangan swasta, termasuk Febriany Eddy, CEO Vale Indonesia—perusahaan yang sebagian dimiliki oleh Arab Saudi.
Arab Saudi berharap investasinya di Vale Indonesia akan membuka jalan bagi eksplorasi dan pengembangan infrastruktur yang lebih luas di sektor pertambangan Indonesia, sambil juga mendukung tujuan energi bersih kerajaan tersebut dalam transisi global menuju energi terbarukan.
Berita terkait: Presiden berharap sumber pendapatan baru dari mineral, batubara
Berita terkait: Indonesia, China tandatangani dua MoU strategis mengenai mineral
Penerjemah: Putu Indah Savitri, Yashinta Difa
Editor: Anton Santoso
Hak cipta © ANTARA 2025