Presiden Indonesia Prabowo Subianto menyatakan bahwa Indonesia dan Afrika Selatan telah sepakat untuk mempercepat pelaksanaan perjanjian kerjasama pertahanan yang ditandatangani pada tahun 2023.
“Dalam bidang pertahanan, kami telah sepakat untuk mempercepat implementasi perjanjian kerjasama pertahanan yang kami tandatangani pada 2023. Kami akan melangkah maju untuk itu,” ujarnya dalam pernyataan bersama dengan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa di Istana Merdeka, Jakarta, pada hari Rabu.
Kedua negara juga mendiskusikan peluang kerjasama di sektor pertanian, energi, dan hubungan antar masyarakat, termasuk ilmu pengetahuan dan pendidikan, serta kemungkinan penerapan perjalanan bebas visa secara timbal balik, lanjutnya.
Menurut Prabowo, dia telah meminta rekannya dari Afrika Selatan untuk mengirimkan tim teknis guna mendiskusikan program-program konkrit di beberapa area prioritas untuk segera diimplementasikan.
“Jika memungkinkan, kami sudah meminta delegasi teknis untuk membahas program konkrit di bidang-bidang utama yang bisa kami lakukan dengan cepat,” kata Prabowo.
Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin juga memiliki visi yang sama untuk kemajuan dan pembangunan, serta kesejahteraan rakyat dan negara mereka.
Presiden Prabowo Subianto menerima kunjungan kenegaraan dari Presiden Cyril Ramaphosa di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu sore.
Kunjungan Ramaphosa ini dilihat sebagai langkah penting dalam memperkuat kerjasama strategis antara kedua negara di berbagai sektor.
Indonesia dan Afrika Selatan telah menjalin hubungan diplomatik yang kuat selama lebih dari tiga dekade.
Ramaphosa dan rombongannya tiba lebih awal di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, dimana mereka disambut dengan upacara kehormatan dan tembakan salut 21 kali.
Menteri Perdagangan Budi Santoso, Kepala Protokol Negara Andy Rachmianto, dan pejabat lainnya hadir untuk menyambut delegasi Afrika Selatan.
Presiden Prabowo juga dijadwalkan mengadakan jamuan makan malam kenegaraan untuk Presiden Ramaphosa dan rombongannya.