Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Indonesia berupaya meningkatkan produksi gula nasional menjadi 3 juta ton pada 2026. Ini bagian dari upaya mencapai swasembada gula, mengurangi impor, dan memperkuat ketahanan pangan.
Produksi gula nasional saat ini sekitar 2,68 juta ton, kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam pernyataan pada Sabtu.
Target ini dimaksudkan untuk memenuhi permintaan domestik akan gula konsumsi, tambahnya.
Untuk mencapainya, Kementerian Pertanian berencana memperluas dan mengoptimalkan lahan tebu menjadi 100.000 hektare secara nasional, dengan sekitar 70.000 hektare berlokasi di Jawa Timur.
Sulaiman menyebut program ini melibatkan koordinasi lintas sektor antar kementerian, pemerintah daerah, BUMN, dan aparat penegak hukum untuk mempercepat realisasi di lapangan.
“Kalau Jawa Timur berhasil, tahun depan kita berhenti impor gula konsumsi, karena lebih dari 50 persen perkebunan tebu nasional ada disana,” ujarnya.
Dia mencatat pemerintah telah menggelar rapat koordinasi dengan Pemprov Jatim, perusahaan perkebunan BUMN, dan instansi terkait lainnya.
Program pengembangan tebu akan dilaksanakan bertahap dari sekarang hingga Januari–Maret tahun depan, imbuhnya.
Selain perluasan lahan, kementerian menyiapkan dukungan produksi, termasuk infrastruktur dan alat mesin pertanian.
Untuk Jawa Timur, pemerintah berencana menyalurkan minimal 100 traktor dan alsintan lainnya untuk meningkatkan produktivitas di tingkat petani.
Sulaiman mengatakan pencapaian target pengembangan tebu akan menaikkan produksi gula nasional secara signifikan.
“Jika ini berhasil, Indonesia tidak hanya berhenti mengimpor gula konsumsi, tapi juga memperkuat kedaulatan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani,” tambahnya.
Berita terkait: Gubernur pastikan kesiapan Jawa Timur untuk swasembada gula
Berita terkait: Menteri dorong ekspansi 70.000 hektare tebu di Jawa Timur
Penerjemah: Muhammad Harianto, Resinta Sulistiyandari
Editor: Anton Santoso
Hak Cipta © ANTARA 2025