Indonesia Bidik Perdagangan Lebih Mendalam dengan Inggris

Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti bertemu dengan Utusan Dagang Inggris untuk Indonesia dan ASEAN, Naz Shah, buat bahas kerja sama dagang bilateral yang lebih kuat.

Pertemuan ini jadi peluang strategis untuk mempererat hubungan dagang Indonesia-Inggris di tengah dinamika global, termasuk kebijakan tarif AS.

"Inggris adalah mitra penting buat Indonesia di bidang perdagangan dan investasi. Kami apresiasi kemajuan kerja sama dan akan terus dorong hubungan dagang yang saling menguntungkan," kata Esti dalam pernyataan yang diterima Rabu, 4 Juni 2025.

Dia bilang pembahasan mencakup isu ekonomi dan perdagangan utama, khususnya kebijakan proteksionis AS dan dampaknya buat bisnis di kedua negara.

Esti tegaskan sikap non-blok Indonesia, tetap jaga hubungan baik dengan semua mitra dagang dan utamakan dialog.

Indonesia juga tekankan sentralitas ASEAN di tengah ketidakpastian global serta keterbukaan untuk perluas akses pasar, termasuk dengan Inggris.

Inggris dianggap mitra strategis dengan potensi besar untuk tingkatkan kerja sama di bidang barang, jasa, dan investasi, terutama lewat Komite Ekonomi dan Perdagangan Bersama (JETCO).

Mereka juga bahas kolaborasi lebih dalam di mineral kritikal, energi hijau, pengembangan SDM, dan pemberdayaan UMKM.

Naz Shah tegaskan komitmen Inggris untuk perkuat hubungan ekonomi dan dagang dengan Indonesia dengan ciptakan iklim perdagangan yang lebih inklusif dan menguntungkan kedua pihak.

Di 2024, total perdagangan Indonesia-Inggris capai US$2,7 miliar, dengan ekspor Indonesia US$1,8 miliar dan impor dari Inggris US$0,9 miliar.

Penerjemah: Maria, Kenzu
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Hak Cipta © ANTARA 2025

MEMBACA  Ketua PBNU Gus Ulil Ungkap Risiko Serangan Israel ke Iran dan Keterlibatan AS