Indonesia Berupaya Mencapai Tingkat Produksi Gula Seperti Era Kolonial

Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Indonesia berupaya meningkatkan produksi gula nasional hingga mencapai tingkat seperti zaman kolonial Belanda, menurut Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

Dalam keterangannya di Jakarta pada Rabu, Sulaiman menyatakan bahwa target ambisius ini bisa dicapai melalui disiplin dan manajemen yang ketat.

“Tahukah kalian, saat Indonesia dijajah Belanda, negara kita menghasilkan 10 ton gula per hektar? Itu hasil dari tekanan, disiplin, dan ketegasan,” ujarnya kepada wartawan.

Saat ini, Indonesia hanya memproduksi sekitar 4 ton gula per hektar. Namun, dengan teknik modern dan usaha berkelanjutan, ia yakin produksi bisa ditingkatkan hingga 14 ton per hektar.

Dia menekankan pentingnya Indonesia kembali menjadi produsen gula terbesar kedua di dunia dan mencapai swasembada dalam tiga tahun.

Untuk mencapainya, pemerintah akan memperluas lahan tebu sebanyak 1 juta hektar dan meningkatkan produktivitas 500.000 hektar lahan tebu yang sudah ada.

“Kami yakin, dengan konsistensi, Indonesia bisa swasembada gula dalam tiga tahun ke depan,” katanya.

Saat mendampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di acara panen dan tanam tebu di Banyuwangi, Jawa Timur, Senin lalu, Sulaiman menegaskan komitmen pemerintah untuk mempercepat swasembada gula melalui reformasi menyeluruh.

Langkah pemerintah termasuk memperbaiki kualitas bibit, memperbarui metode tanam, meningkatkan pengolahan hilir, dan mereformasi mekanisme perdagangan.

“Tujuannya sederhana: memastikan petani untung. Kalau rugi, mereka malas tanam,” jelasnya.

Kementerian Pertanian telah menyusun peta jalan untuk mencapai swasembada gula konsumsi pada 2028 dan semua jenis gula pada 2030.

Berita terkait: Menteri janji perombakan untuk swasembada gula
Berita terkait: Indonesia targetkan swasembada gula dalam tiga tahun

Penerjemah: Muhammad H, Tegar Nurfitra
Editor: Anton Santoso
Hak Cipta © ANTARA 2025

MEMBACA  Membawa Harapan, Bukan Mengharapkan Pembayaran