Indonesia Berbagi Wawasan AI-RAM di Forum Global UNESCO

Jakarta (ANTARA) – Indonesia berbagi pengalaman tentang Metodologi Penilaian Kesiapan Kecerdasan Buatan (AI-RAM) di Forum Global UNESCO ke-3 tentang Etika AI, yang diselenggarakan di Bangkok pada Rabu.

Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria ikut serta dalam sesi tingkat tinggi berjudul "Dari Penilaian Kesiapan ke Peningkatan Kapasitas Institusional, Teknis, dan SDM di Bidang AI." Ia memaparkan temuan utama dari penilaian AI-RAM nasional Indonesia.

"AI-RAM membantu kami menilai status pengembangan AI secara komprehensif di berbagai dimensi — hukum, sosial, ilmiah, ekonomi, dan teknologi," kata Patria dalam pernyataannya.

Dia menjelaskan bahwa proses ini memperkuat pemahaman bersama tentang kebutuhan dan harapan yang beragam, dikembangkan melalui lokakarya multi-pemangku kepentingan di Jakarta, Aceh, Balikpapan, dan Makassar.

Patria menekankan bahwa meskipun AI-RAM fokus pada adopsi teknologi, Indonesia juga melihat perlunya menyelaraskan ini dengan tujuan strategis untuk kedaulatan digital.

"Langkah terpenting adalah melengkapi ini dengan menilai kesiapan kami untuk kedaulatan teknologi digital — penilaian strategis yang lebih mendalam dan kritis untuk masa depan kami di lanskap digital global," tambahnya.

Dalam sesi tersebut, Indonesia juga menyoroti pentingnya pendidikan etika AI, keterlibatan publik, dan kebijakan sektoral untuk bidang seperti kesehatan, pendidikan, dan reformasi birokrasi.

Negara ini juga mendorong kerja sama regional antarnegara Global Selatan, dengan menekankan nilai bersama, standar etik, dan pertukaran pengetahuan. Indonesia menyerukan agar penilaian dampak etik diintegrasikan ke semua inisiatif AI multilateral.

Forum Etika AI UNESCO tahun ini berfokus pada penguatan kolaborasi global untuk memastikan perkembangan teknologi mendukung hak asasi manusia, keadilan sosial, dan keberlanjutan.

"Indonesia tetap berkomitmen untuk memainkan peran strategis dalam ekosistem AI global, khususnyaa untuk negara-negara Global Selatan," ujar Patria.

MEMBACA  Indonesia dan Uni Eropa membahas hak kekayaan intelektual dalam negosiasi perjanjian perdagangan

Berita terkait: Indonesia cari kolaborasi internasional untuk kembangkan AI
Berita terkait: Pemerintah tekankan etika dan inklusivitas dalam tata kelola AI

Penerjemah: Adimas, Kenzu
Editor: Anton Santoso
Hak Cipta © ANTARA 2025