Indonesia Alokasikan Rp 86 Triliun untuk Proyek Pengolahan Sampah Jadi Energi di 33 Kota

Jakarta (ANTARA) – Program pembangkit listrik dari sampah (PLTSa) Indonesia yang ambisius, yang menargetkan 33 kota di seluruh negeri, akan membutuhkan investasi diperkirakan sekitar Rp91 triliun (sekitar USD 5,49 miliar), kata seorang pejabat senior pada Jumat.

Rosan Roeslani, CEO Lembaga Manajemen Investasi Danantara Indonesia yang didukung negara, mengatakan setiap fasilitas PLTSa akan mengolah sekitar 1.000 ton sampah per hari, meski kapasitasnya mungkin lebih besar di beberapa kota.

“Total investasinya diperkirakan Rp91 triliun untuk 33 wilayah,” ujar Rosan dalam Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2025 di Jakarta.

Ia menambahkan bahwa Danantara akan memamerkan proyek ini di ISF dan minat investor sangat kuat.

“Saya mendapat informasi bahwa 192 perusahaan telah mendaftar untuk ikut serta dalam program PLTSa ini,” katanya.

Rosan menyebut ISF sebagai platform kunci untuk mempromosikan investasi dan lanskap regulasi Indonesia kepada para pemangku kepentingan global.

Ia menekankan pentingnya program ini untuk pasokan energi, perlindungan lingkungan, dan kesehatan masyarakat.

Berita terkait: Indonesia prepares to implement waste-to-energy projects

“Kami tidak bisa melakukan ini sendirian. Kami menyambut kolaborasi dengan mitra lokal maupun internasional,” ujarnya.

Inisiatif PLTSa ini dijadwalkan secara resmi diluncurkan pada awal November 2025 melalui proses tender yang terbuka dan transparan.

Danantara bertujuan untuk mengkonversi sebagian besar sampah perkotaan menjadi listrik dalam waktu dua tahun, sekaligus menciptakan lapangan kerja baru.

Sebagai langkah pertama, pemerintah dan Danantara akan fokus pada 10 kota percontohan, yang dipilih oleh Kementerian Lingkungan Hidup berdasarkan kriteria seperti volume sampah, ketersediaan lahan dan air.

Kota-kota itu termasuk Jakarta, Tangerang, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Bali, dan Makassar.

“Kota-kota yang terpilih memenuhi persyaratan teknis untuk meluncurkan program ini,” kata Rosan.

MEMBACA  Pertumbuhan GDP Indonesia di Kuartal 1 Mengalahkan Ramalan, Tertinggi dalam 3 Kuartal menurut Reuters

Dia mencatat bahwa proyek ini telah diperkenalkan kepada para pemimpin daerah, dan beberapa kota mungkin memiliki lebih dari satu fasilitas.

“Jakarta saja menghasilkan 8.000 ton sampah setiap hari, dengan 55 juta ton sudah menumpuk. Kota ini bisa mendukung setidaknya tiga sampai empat lokasi PLTSa,” jelasnya.

Berita terkait: Indonesia targets 10 key regions for waste-to-energy projects

Penerjemah: Rizka, Azis Kurmala
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © ANTARA 2025