Jakarta (ANTARA) – Tiga pesawat tempur Rafale baru TNI AU yang diproduksi oleh perusahaan Prancis Dassault Aviation dijadwalkan tiba di Indonesia pada Februari 2026, menurut Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Mohamad Tonny Harjono.
"Kami berencana untuk menerima batch pertama yang terdiri dari tiga pesawat antara Februari dan Maret 2026," ujarnya di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Sabtu.
Dia mencatat bahwa kedatangan pesawat tempur Rafale ini akan sangat memperkuat kemampuan pertahanan TNI AU, yang saat ini didukung oleh pesawat seperti T-50i, Hawk 100/200, Sukhoi Su-30, dan F-16.
TNI AU akan menerima batch kedua dari tiga pesawat Rafale pada April 2026, dengan pengiriman berlanjut hingga semua 42 pesawat yang dipesan telah tiba.
Harjono mengatakan bahwa fasilitas perawatan telah dipersiapkan dan teknisi telah ditugaskan untuk mendukung operasi Rafale, memastikan pesawat akan berfungsi dengan baik. Dia menyatakan harapan bahwa pesawat tempur tersebut akan tiba tepat waktu dan segera dioperasikan oleh pilot-pilot TNI AU untuk menjaga ruang udara nasional.
Indonesia adalah salah satu dari beberapa pelanggan untuk Rafale buatan Prancis.
Kementerian Pertahanan membeli 42 pesawat tempur Rafale setelah kontrak pengadaan fase ketiga untuk 18 unit terakhir mulai berlaku.
Sebuah sumber dari kementerian pertahanan menjelaskan bahwa kontrak tersebut memungkinkan Dassault Aviation untuk memulai produksi dari 18 pesawat terakhir yang dipesan oleh Indonesia.
"Kemhan sebelumnya telah menyelesaikan kontrak pengadaan fase pertama pada September 2022 untuk enam unit dan pada Agustus 2023 untuk 18 unit. Total pengadaan pesawat tempur Rafale adalah 42 unit," kata Brigadir Jenderal Edwin Adrian Sumantha, kepala biro humas kementerian pada saat itu.
Rafale pertama yang dipesan Indonesia diperkirakan akan tiba pada awal tahun 2026.
Berita terkait: French delegates inspect Riau airfield for Rafale deployment
Berita terkait: PT DI sends technicians to France to study Rafale fighter jets
Penerjemah: Walda Marison, Resinta Sulistiyandari
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025