Indonesia Akan Tambah 67.000 Lapangan Kerja Baru Hingga Akhir Tahun, Proyeksi Pemerintah

Jakarta (ANTARA) – Sekitar 67.870 lapangan kerja baru diprediksi akan terbuka di Indonesia hingga akhir tahun ini, menurut Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan.

“Memang ada gelombang PHK, tapi proyeksi kami menunjukkan sekitar 67 ribu pekerjaan baru akan muncul sebelum akhir tahun,” katanya dalam Konferensi Internasional tentang Infrastruktur 2025 di Jakarta, Kamis.

Ia menjelaskan, peningkatan kesempatan kerja ini diperkirakan berasal dari dua perusahaan tekstil global ternama yang berencana memindahkan fasilitas produksi ke Indonesia.

Tanpa menyebut nama perusahaan, Pandjaitan menekankan bahwa Indonesia tetap menjadi tujuan menarik bagi perusahaan yang mencari lingkungan bisnis lebih menguntungkan, terutama di tengah kondisi global saat ini.

Ia menambahkan, relokasi ini akan fokus ke daerah-daerah kecil dan kurang berkembang untuk mendukung pemerataan pembangunan ekonomi.

Sebanyak 60.481 lowongan diperkirakan tersedia di 10 pabrik di beberapa wilayah Jawa Tengah seperti Brebes, Boyolali, Demak, Slawi, Batang, Tegal, dan Pekalongan.

Sementara itu, 11 pabrik di Jawa Barat—termasuk Cirebon, Majalengka, Subang, Purwakarta, Karawang, Cimahi, dan Bekasi—diprediksi menciptakan 5.469 lapangan kerja.

Dua pabrik di Banten (Serang dan Tangerang) diperkirakan menambah 1.520 pekerjaan, sedangkan satu pabrik di Jawa Timur akan menyerap sekitar 400 pekerja.

Kementerian Ketenagakerjaan mencatat 26.455 kasus pemutusan hubungan kerja hingga 20 Mei 2025, sebagian besar terjadi di Jawa Tengah, Jakarta, dan Riau.

Sementara itu, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mencatat 73.992 kasus PHK periode 1 Januari–10 Maret berdasarkan data pekerja yang menghentikan keanggotaan BPJS Ketenagakerjaan.

*Penerjemah: Imamatul S, Tegar Nurfitra
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © ANTARA 2025*

MEMBACA  Pertumbuhan pekerjaan AS direvisi turun paling banyak sejak tahun 2009. Mengapa kali ini berbeda