Indonesia akan mengembangkan Pelabuhan Makassar sebagai pusat ekspor baru

Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Indonesia berencana untuk menjadikan Pelabuhan Makassar di Sulawesi Selatan sebagai pusat ekspor baru. Antoni Arif Priadi, Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, mengatakan Makassar—salah satu pusat perkotaan terbesar di Indonesia bagian timur—berada pada posisi strategis untuk melayani sebagai titik transit perdagangan dengan Asia, Eropa, dan Amerika.

Rute ini diharapkan dapat membantu mengurangi biaya logistik karena jarak yang lebih pendek dan waktu perjalanan yang lebih efisien. “Kami saat ini sedang merumuskan kebijakan untuk menjadikan Makassar sebagai pusat ekspor baru bersama dengan Tanjung Priok dan Surabaya,” ujar Priadi di Jakarta pada hari Rabu.

Dia mencatat bahwa Pelabuhan Makassar memiliki kapasitas hingga 2 juta TEUs (twenty-foot equivalent units) per tahun, namun saat ini hanya menggunakan 300.000 TEUs. Pelabuhan akan diperluas lebih lanjut begitu mendekati kapasitas penuh. “Jika kami mencapai 2 juta TEUs, kami akan mulai pengembangan lebih lanjut. Masih layak, dan dengan lokasinya yang strategis, Makassar berada di jalur pengiriman kunci—baik rute atas maupun bawah melewati sini,” jelasnya.

Prasetyo, Direktur Strategi operator pelabuhan milik negara PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo), mengatakan perusahaan sedang mengeksplorasi potensi regional, terutama di Indonesia bagian timur. Hal ini sejalan dengan arahan pemerintah untuk mengembangkan wilayah timur, terutama yang memiliki kawasan ekonomi khusus (SEZs).

“Limabelas atau sepuluh tahun lalu, kami tidak mengharapkan Sulawesi tumbuh begitu cepat dengan industri nikelnya. Itulah mengapa analisis titik buta penting ketika sumber daya yang belum dimanfaatkan di seluruh Indonesia menunjukkan potensi yang kuat,” kata Prasetyo.

Dia menambahkan bahwa Pelindo, Kementerian Perhubungan, dan American Chamber of Commerce bekerja sama untuk menjadikan rute pengiriman baru dari Indonesia ke Los Angeles. “Tujuan utama kami adalah untuk mengurangi biaya logistik. Penyusunan rute yang lebih efisien menguntungkan pemilik kargo dan perusahaan pelayaran—dan pada akhirnya memperkuat posisi Indonesia sebagai negara maritim,” katanya.

MEMBACA  Mercu Buana Gelar Fun Walk 2025Wujudkan Gaya Hidup Sehat yang Menyenangkan

Berita terkait: Menteri optimis tentang Pelabuhan Baru Makassar meningkatkan pertumbuhan ekonomi

Berita terkait: Pembangunan jalan tol akses Pelabuhan Baru Makassar dimulai

Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Anton Santoso
Hak cipta © ANTARA 2025