Jakarta (ANTARA) – Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Keimigrasian, dan Kemenkumham Yusril Ihza Mahendra mengatakan pemerintah Indonesia akan segera mengeluarkan visa baru bagi para mahasiswa Palestina yang menerima beasiswa dari Indonesia untuk melanjutkan studi mereka.
“Kami akan segera memberikan visa baru atau memperpanjang visa yang telah diberikan kepada mereka,” kata beliau seperti yang dikonfirmasi di sini pada hari Sabtu.
Pernyataan tersebut disampaikan sebagai tanggapan terhadap laporan Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun saat pertemuan di Jakarta pada hari Rabu (26 Februari) mengenai kondisi puluhan mahasiswa Palestina yang menerima beasiswa dari pemerintah Indonesia.
Dikatakan bahwa visa mereka telah kadaluwarsa dan perlu diperpanjang. Mereka sebelumnya tidak bisa meninggalkan Palestina karena situasi konflik.
Pada pertemuan tersebut, Mahendra menanyakan tentang upaya diplomasi yang telah dilakukan untuk merespons perubahan-perubahan saat ini dalam peta politik dunia, yang harus dimanfaatkan oleh Palestina untuk memperkuat posisi mereka.
Beliau juga menekankan sikap pemerintah Indonesia yang telah mendukung kemerdekaan Palestina sejak tahun 1948.
Beliau menyatakan harapannya bahwa Palestina dapat mengejar upaya diplomasi dengan negara-negara Arab sehingga mereka dapat memiliki pandangan yang sama dalam mendukung Palestina yang merdeka.
Menteri juga berbicara tentang Rumah Sakit Indonesia di Gaza yang tidak dapat lagi beroperasi akibat serangan brutal Israel.
Perwakilan Komite Penyelamatan Medis Darurat (MER-C), lembaga yang membangun rumah sakit tersebut dengan sumbangan dari rakyat Indonesia, telah bertemu dengan Mahendra dan meminta fasilitasi dari pemerintah Indonesia untuk memulihkan rumah sakit tersebut.
“Namun, hingga saat ini, belum ada kepastian karena situasinya masih sangat tidak menguntungkan di Gaza,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Duta Besar Zuhair Al-Shun mengucapkan terima kasih atas dukungan konsisten dari rakyat dan pemerintah Indonesia untuk kemerdekaan Palestina.
Menurut beliau, situasi saat ini di Gaza masih perlu mendapatkan perhatian dan bantuan internasional, dengan menambahkan bahwa ratusan ribu warga Palestina di enklaf tersebut menjadi pengungsi, dan kekurangan akses terhadap makanan dan fasilitas kesehatan.
Berita terkait: Mahasiswa Palestina mengapresiasi program beasiswa Prabowo
Berita terkait: Universitas Mataram mengumumkan beasiswa untuk 30 mahasiswa Palestina
Translator: Agatha Olivia, Raka Adji
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © ANTARA 2025