Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Indonesia berencana untuk mendirikan koperasi di setiap desa untuk menyerap produk pertanian lokal dan mempersingkat rantai distribusi ke konsumen.
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengatakan anggaran untuk koperasi Merah Putih tersebut akan berasal dari dana desa yang sudah ada sebesar Rp1 miliar yang dialokasikan untuk setiap desa setiap tahun.
Setelah pertemuan terbatas yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto pada hari Senin, Hasan menyatakan bahwa hingga 80.000 desa di seluruh negeri akan mendirikan koperasi-koperasi tersebut.
Masing-masing desa, tambahnya, akan membutuhkan anggaran sebesar Rp3 miliar hingga Rp5 miliar untuk pembangunan dan pengembangan koperasi.
Hasan mencatat bahwa Asosiasi Bank Himbara akan memainkan peran kunci dalam menyediakan pendanaan awal, yang desa-desa dapat mengembalikan dalam cicilan selama tiga hingga lima tahun untuk memastikan operasi lancar sejak awal.
Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi mengatakan koperasi-koperasi tersebut akan dikembangkan melalui tiga model: mendirikan koperasi baru, merevitalisasi yang sudah ada, dan memperluas jaringan koperasi.
Beliau menambahkan bahwa sekitar 64.000 kelompok petani siap untuk membentuk koperasi, membantu mengintegrasikan sistem distribusi pertanian dan pangan di tingkat desa.
“Satu hal yang pasti: pendirian koperasi desa Merah Putih akan memutus rantai distribusi panjang yang merugikan baik konsumen maupun produsen, membuat harga lebih terjangkau,” katanya.
Berita terkait: 321 koperasi mendukung program makanan gratis: kementerian
Berita terkait: Indonesia bertujuan untuk meningkatkan keanggotaan koperasi menjadi 60 juta
Penerjemah: Mentari Dwi Gayati, Yashinta Difa
Editor: Anton Santoso
Hak cipta © ANTARA 2025