Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Indonesia menargetkan peluncuran operasional koperasi yang didirikan dalam program Koperasi Desa Merah Putih pada tanggal 28 Oktober, menurut seorang menteri.
Berbicara kepada media setelah pertemuan tentang program tersebut di Istana Kepresidenan di Jakarta pada hari Kamis, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengumumkan bahwa total 9.835 koperasi telah didirikan sejak dikeluarkannya instruksi presiden mengenai inisiatif tersebut pada 27 Maret.
Dia menekankan bahwa pemerintah mendirikan koperasi-koperasi ini untuk memperpendek rantai distribusi komoditas pokok dan barang bantuan pemerintah.
Hasan menambahkan bahwa koperasi-koperasi tersebut akan berfungsi sebagai pusat-pusat untuk kebutuhan dagangan, pupuk, gas elpiji, dan layanan keuangan terkait dengan bank-bank milik negara.
Dia menginformasikan kepada pers bahwa layanan keuangan tersebut akan mencakup fasilitas tabungan dan pinjaman, yang bertujuan untuk melindungi warga desa dari praktik peminjaman yang merugikan.
Terkait pendanaan, Hasan menjelaskan bahwa pemerintah telah merancang skema pinjaman untuk mendukung pendirian dan operasional koperasi di pedesaan.
Untuk tahap awal, pinjaman hingga Rp3 miliar (sekitar US$182.000) tersedia, katanya.
“Perlu dicatat bahwa ini bukan hibah, tetapi pinjaman terbatas. Sebuah koperasi mungkin memenuhi syarat untuk batas yang lebih tinggi jika berhasil mengembangkan bisnisnya,” tegas Hasan.
Dia juga menyoroti bahwa pemerintah telah membentuk tim tugas untuk membimbing koperasi-koperasi dalam menjalankan bisnis yang produktif dan menguntungkan.
“Kemudian koperasi-koperasi akan menggunakan keuntungan yang mereka hasilkan untuk melunasi angsuran pinjaman yang diberikan oleh bank-bank milik negara,” tambahnya.
Hasan juga menekankan perlunya bimbingan dan pendampingan berkelanjutan untuk membantu koperasi-koperasi tumbuh dan memberikan manfaat nyata bagi penduduk pedesaan.
Berita terkait: President wants village co-ops to bridge rural gap: official
Berita terkait: Indonesia prepares skilled workers for village cooperatives plan
Translator: Andi F, Tegar Nurfitra
Editor: Anton Santoso
Hak cipta © ANTARA 2025