Jakarta (ANTARA) – Kementerian Agama Indonesia akan menyelenggarakan Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK)—kompetisi membaca kitab kuning (teks Islam klasik dalam bahasa Arab)—di Wajo, Sulawesi Selatan, mulai 1 hingga 7 Oktober.
Menurut Suyitno, Dirjen Pendidikan Islam kementerian, tahun ini adalah pertama kalinya MQK diadakan secara internasional, dengan peserta dari Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Myanmar, Kamboja, dan Timor-Leste.
Sebanyak 8.773 santri dari 1.218 lembaga diperkirakan ikut serta, termasuk 1.161 pondok pesantren dan 57 Ma’had Aly (lembaga pendidikan tinggi Islam lanjutan).
Suyitno menyatakan acara tahun ini sangat spesial, tidak hanya karena diadakan di Indonesia Timur tapi juga dilaksanakan secara online.
Kompetisi ini resmi diluncurkan Selasa oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar, dalam acara yang dihadiri 10 duta besar Indonesia untuk negara-negara Asia Tenggara, serta peserta internasional.
Kepala kantor wilayah kementerian, asosiasi pondok pesantren, dan pengurus dari seluruh Indonesia juga hadir secara virtual.
Dalam sambutannya, Menag Umar menyebut MQK internasional sebagai wadah bagi santri untuk membaca, menafsirkan, dan menjelaskan isi teks Islam tradisional yang diwariskan dan diajarkan ulama selama generasi.
Ia menekankan bahwa meski banyak santri bisa membaca bahasa Arab dengan lancar, pemahaman mendalam sangat penting.
“Kompetisi ini bukan tentang siapa yang membaca Arab terbaik, tapi siapa yang paling paham makna teks klasik ini,” ujarnya.
Berita terkait: Persiapan akhir untuk peluncuran MQK internasional pertama 8 Juli
Berita terkait: Menag gelar acara Khatam Quran 350.000 untuk Nuzulul Quran
Penerjemah: Asep Firmansyah, Asri Mayang Sari
Editor: Anton Santoso
Hak Cipta © ANTARA 2025