Jakarta (ANTARA) – Indonesia akan diwakili oleh Menteri Luar Negeri Sugiono dalam Pertemuan Menteri Luar Negeri BRICS di Rio de Janeiro, Brasil, pada 28-29 April, menandai partisipasinya yang pertama sebagai anggota resmi kelompok ekonomi tersebut.
Menurut pernyataan dari kantor Sugiono, yang dikutip di sini pada hari Kamis (24 April), pertemuan mendatang akan menyoroti sejumlah isu global dan regional, terutama politik dan keamanan, reformasi tata kelola global, dan peran Global Selatan dalam multilateralisme.
Pernyataan tersebut menjelaskan misi utama menteri tersebut sebagai advokasi untuk tatanan internasional yang stabil, mendorong BRICS untuk memainkan peran yang lebih konstruktif dalam mempertahankan perdamaian dan menghormati norma universal.
Dia juga berencana untuk menekankan kebutuhan mendesak akan reformasi di berbagai lembaga multilateral, meminta kerangka kerja yang lebih inklusif, transparan, dan responsif untuk mengatasi tantangan global kontemporer.
Di sela-sela pertemuan, Sugiono dijadwalkan untuk mengadakan pembicaraan bilateral dengan rekan-rekannya dari negara lain.
Kementerian Luar Negeri Indonesia juga mencatat bahwa pertemuan tersebut akan mencakup diskusi tentang persiapan untuk KTT BRICS berikutnya, yang dijadwalkan berlangsung pada 6-7 Juli di Rio de Janeiro, dengan fokus khusus pada perumusan dokumen-dokumen penting.
Dokumen-dokumen ini saat ini sedang disusun oleh negara-negara anggota BRICS, yang sekarang meliputi Brasil, Rusia, India, Tiongkok, Afrika Selatan, Iran, Uni Emirat Arab, Mesir, Etiopia, Arab Saudi, dan Indonesia.
Pertemuan Menteri Luar Negeri BRICS diharapkan akan menghasilkan pernyataan bersama yang menegaskan komitmen bersama negara-negara anggota terkait politik, keamanan, ekonomi, pembangunan, reformasi tata kelola global, dan isu-isu krusial lainnya.
Selain anggota resmi, Brasil juga telah mengundang menteri luar negeri dari negara-negara mitra, termasuk Belarus, Bolivia, Kuba, Kazakhstan, Malaysia, Nigeria, Thailand, Uganda, dan Uzbekistan.
Meskipun pertemuan ini akan menjadi partisipasi resmi Indonesia sebagai anggota BRICS, negara ini sebelumnya telah mengikuti setidaknya 70 pertemuan yang diselenggarakan BRICS sebelum memperoleh keanggotaan pada Januari tahun ini.
Berita terkait: Indonesia harus meningkatkan perdagangan dengan BRICS di tengah tarif tinggi AS: Pakar
Berita terkait: Danantara dapat bekerja sama dengan Bank Pembangunan Nasional: Indrawati
Translator: Cindy Frishanti, Tegar Nurfitra
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Hak cipta © ANTARA 2025