Menurut Ketua Umum DPP Indonesia Congress and Convention Association (INCCA) Dr Iqbal Alan Abdullah, MSc, CMMC., Indonesia sebagai tuan rumah event pertemuan internasional atau MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition) akan memberikan banyak dampak positif bagi ekonomi.
Berdasarkan data, pada 2021 diketahui Indonesia menjadi anggota pada 200 organisasi internasional antarpemerintah yang diampu 49 kementerian/lembaga selaku instansi penjuru, seperti pada PBB, ASEAN, dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), dan lainnya.
Indonesia punya keanggotaan ratusan organisasi internasional dan setiap tahun pemerintah membayar iuran keanggotaan yang cukup mahal.
“Itu harus dimanfaatkan optimal untuk mendukung diplomasi multilateral dan pelaksanaan politik luar negeri yang bebas dan aktif sekaligus mendapatkan benefit baru bagi ekonomi, lapangan kerja, kebudayaan, kerja sama, pasar baru, dan lainnya,” kata Iqbal Alan, dalam keterangannya, Kamis (22/8).
Jika setiap kementerian atau lembaga selaku instansi penjuru mampu menarik dua saja pertemuan internasional diselenggarakan di Indonesia, lanjutnya, maka kita sudah punya 400 kegiatan pertemuan internasional di Indonesia dalam satu tahun. Belum lagi swasta dan NGO.
“Coba bayangkan berapa besar dampak positifnya bagi kita, ekonomi, tenaga kerja, devisa, dan lainnya. Itu juga sebabnya saya yakin era Prabowo Subianto nanti industri MICE kita akan meningkat,” sambungnya.
Instansi Penjuru sendiri adalah lembaga negara, kementerian, lembaga pemerintah nonkementerian, atau lembaga nonstruktural yang menjadi narahubung utama antara pemerintah Indonesia dengan organisasi internasional.
INCCA optimistis industri MICE Meeting, Incentive, Convention, Exhibition memelesat di era Prabowo Subianto